Ada momen menggelitik saat Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bertanya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak soal jaminan utang membangun jembatan.
Hal ini disampaikan saat rapat bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pascabencana Sumatra, Selasa (30/12).
“Peran Menteri Keuangan agak sedikit Pak, karena kami di belakang, kami cuma ya bayar, kalau enggak tagihan. Yang kami tahu kan selama ini, satu pintu lewat BNPB, harusnya sih kita anggap lancar tadinya. Tapi saya baru tahu bahwa sebelah saya punya utang banyak rupanya,” kata Purbaya dalam rapat.
Purbaya pun melontarkan pertanyaan kepada Maruli yang memang duduk bersebelahan oleh dirinya. “Bapak kalau utang jembatan, jaminannya apa?,” tanya Purbaya.
“Ya tentara Pak,” jawab Maruli.
Tak hanya kepada Maruli, Purbaya juga mencolek Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. “Tadi juga yang Pak IPDN yang dibintangi itu besok bisa pencairan, bisa anda ambil,” ujar Purbaya.
“Perintah komandan saja,” jawab Tito
“Itu mau kapan di deploynya? 26? Ya sudah pak, bintangnya sudah saya coret di saya ya kan,” ujar Purbaya.
Selanjutnya, Purbaya pun menceritakan apa yang sudah dilakukan Kemenkeu selama ini sesuai petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sudah melakukan percepatan penyaluran dana darurat, ini perintah Presiden. Totalnya Rp 268 miliar yang 3 provinsi, 52 kabupaten/kota,” ungkap Purbaya.
“Yang terdampak, ini Presiden, Rp 4 miliar per kabupaten/kota dan Rp 20 miliar per provinsi itu sudah dicairkan semua Pak, harusnya sih. Sudah dicairkan waktu itu,” sambungnya.
Purbaya Laporkan Dana Siap Pakai
Berikutnya, untuk dana tanggap darurat dijelaskannya sudah ada dana siap pakai dan cadangan bencana yang dikoordinasikan oleh BNPB.
“Jadi kita tahunya satu pintu, karena kami pusing kalau ada banyak pintu Pak. Jadi BNPB minta kami, kami cairkan. Jadi, dana siap pakai itu dialokasikan untuk 3 provinsi terdampak, cukup banyak. Sudah berapa ratus miliar yang asli, yang dianggaran asli BNPB-nya. Tapi mereka sudah minta tambahan ke kami Rp1,4 triliun,” paparnya.
“Ini masuk tanggal 18 Desember tahun ini. Ini untuk bencana Sumatra sebesar Rp 650 miliar. Sebenarnya saya mengantisipasi lebih besar dari itu permintaan dari mereka,” sambungnya.
Dengan permintaan tersebut, Purbaya pun mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan. Purbaya melaporkan dana siap pakai yang tersedia sekitar Rp 1,51 triliun.
“Jadi kalau besok atau hari ini BNPB bisa mengajukan ke kami untuk pembayaran utang jembatan, besok bisa cair Pak. Saya enggak boleh ngritik ya. Jadi uangnya ada, tinggal dipercepat. Jangan kalau bisa besok, hari ini Pak, biar besok bisa cair kan,” ucapnya.
“Jangan sampai tahun depan, kalau tahun depan anggarannya beda lagi. Jadi saya enggak mau habis hangus tahun ini, tahun depan jadi pengurang. Jadi kalau bisa dihabisinnya tahun ini tuh ada Rp1,51 triliun,” pungkasnya.

