
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali mengalami erupsi pada Minggu pagi pukul 05.42 WIB. Kolom abu letusan teramati mencapai ketinggian sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut. Warna kolom abu bervariasi dari putih ke kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa aktivitas kegempaan pada Sabtu (5/7) mencatat 35 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-23 mm, serta sejumlah gempa embusan, harmonik, dan tektonik. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berstatus Waspada.
PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak. Selain itu, larangan juga berlaku dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi bahaya awan panas dan aliran lahar hingga 13 km dari puncak.
Masyarakat juga diingatkan agar tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah guna menghindari risiko lontaran batu pijar. Potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan harus diwaspadai, terutama di aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat beserta anak-anak sungainya.
Erupsi masih berlangsung hingga laporan dibuat, dan pihak berwenang terus memantau situasi guna mengantisipasi dampak yang lebih luas.