Gerhana Matahari Parsial Terjadi 21–22 September 2025, Tidak Terlihat di Indonesia

Diposting pada

Jakarta – Fenomena gerhana matahari parsial berlangsung pada Minggu (21/9/2025) hingga Senin dini hari (22/9/2025) waktu Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa ini tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia.

Wilayah yang berkesempatan menyaksikan gerhana tersebut antara lain Australia bagian timur, Selandia Baru, Fiji, Polinesia Prancis, Tonga, Vanuatu, American Samoa, hingga sebagian Antartika.

BMKG mencatat jadwal gerhana sebagai berikut (dalam WIB):

  • Awal gerhana: 22 September pukul 00.29 WIB
  • Puncak gerhana: 22 September pukul 02.41 WIB
  • Akhir gerhana: 22 September pukul 04.53 WIB

Gerhana matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga cahaya Matahari terhalang sebagian atau seluruhnya. Terdapat empat jenis gerhana, yakni total, cincin, parsial, dan hibrida. Pada gerhana parsial, Bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari sehingga terlihat seperti sabit.

Ke depan, sejumlah fenomena gerhana telah terjadwal. Gerhana matahari cincin akan terjadi pada 17 Februari 2026, diikuti gerhana matahari total pada 12 Agustus 2026 yang melintasi Eropa dan Rusia. Indonesia sendiri baru akan menyaksikan gerhana matahari total pada 22 Juli 2028, khususnya di wilayah Bali.