Pembangunan manusia Indonesia tak hanya bertumpu pada infrastruktur megah dan kota-kota besar. Di balik dinamika desa yang tenang, sebuah gerakan senyap tengah bekerja membangun masa depan bangsa melalui pendekatan berbasis keluarga. Inilah Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), program strategis yang digerakkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya meningkatkan ketahanan dan kualitas hidup keluarga Indonesia.
Dari Lembur KB ke Gerakan Nasional
Inspirasi gerakan ini bermula dari Kampung Genereh di Sumedang, Jawa Barat, yang pada 1972 menjadi pelopor layanan keluarga berencana berbasis komunitas. Praktik sederhana pengambilan pil KB secara kolektif oleh warga menjadi cikal bakal istilah “Lembur KB”, yang kemudian menjadi model nasional.
Pada 2016, Presiden RI meresmikan Kampung KB di Dusun Jenawi, Cirebon. Hanya dalam tiga tahun, lebih dari 15.000 kampung terbentuk di seluruh Indonesia. Namun, evaluasi tahun 2018 menunjukkan perlunya penguatan sinergi lintas sektor. Sejak saat itu, konsep Kampung KB direvitalisasi menjadi Kampung Keluarga Berkualitas—mengusung makna yang lebih holistik, mengutip rilis resmi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Bali Jadi Teladan: Sinergi Data, Inovasi, dan Partisipasi
Provinsi Bali menjadi contoh mencolok dari keberhasilan implementasi program ini. Dari 716 desa, sebanyak 646 telah menjadi Kampung KB hingga pertengahan 2025. Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung menjadi pionir dengan menjadikan seluruh desa mereka sebagai bagian dari gerakan ini.
Salah satu yang menonjol adalah Desa Dalung di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Kampung ini masuk dalam 10 besar Kampung KB terbaik nasional tahun 2023 berkat inovasi dalam layanan dasar, digitalisasi administrasi, dan penguatan ekonomi keluarga.
“Kami siap membawa pulang piala,” ujar I Gede Putu Arif Wiratya, Kepala Desa Dalung, dengan penuh optimisme. Ia menekankan bahwa keberhasilan Dalung tak lepas dari keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, termasuk dukungan dari tingkat kecamatan hingga provinsi.
Program-program unggulan di Dalung mencakup pembentukan kelompok ketahanan pangan, pelayanan dokumen kependudukan digital, hingga pengembangan UMKM berbasis kerajinan kulit, ecoprint, dan minuman herbal. Desa ini juga menjalankan program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dengan produk makanan bergizi seperti misayo, nagle, dan bunale—yang dipasok ke Posyandu untuk memenuhi gizi balita dan sebagian dijual oleh UMKM setempat.
Rumah DataKu: Jantung Kebijakan Berbasis Bukti
Rumah DataKu: Jantung Kebijakan Berbasis Bukti
Keberhasilan Kampung KB juga ditopang oleh keberadaan Rumah DataKu, pusat pengelolaan data mikro di tingkat desa. Di Bali, sebanyak 461 Rumah DataKu telah berdiri, mencakup lebih dari 71% kampung.
Rumah DataKu memungkinkan desa menyusun kebijakan berbasis bukti—baik dalam pemetaan keluarga berisiko stunting, pemberdayaan ekonomi, maupun pelayanan sosial lainnya. Kekuatan pendekatan ini terletak pada kolaborasi antar sektor, dari pemerintah pusat hingga komunitas lokal.
Ujung Tombak Strategi “Quick Wins” Kementerian
Kampung Keluarga Berkualitas kini diposisikan sebagai simpul pelaksanaan berbagai program strategis Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, termasuk percepatan penurunan stunting, program Desa Ayah Teladan (DEKAT), hingga pemberdayaan ekonomi keluarga berbasis data mikro.
“Kampung KB harus naik kelas, tidak hanya sebagai pelaksana teknis, tapi menjadi simpul utama dari semua strategi Quick Wins Kementerian kita,” tegas dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS dalam sambutannya baru-baru ini.
Mengubah Masa Depan dari Halaman Rumah
Hingga Mei 2025, tercatat lebih dari 76.000 Kampung Keluarga Berkualitas telah terbentuk di seluruh Indonesia. Program ini membuktikan bahwa perubahan sosial dapat dimulai dari ruang-ruang paling dekat dengan masyarakat—dari rumah tangga, posyandu, hingga halaman rumah.
Nilai-nilai seperti gotong royong, keterlibatan lintas generasi, dan semangat membangun desa dari dalam, menjadi napas utama gerakan ini. Dari Sumedang hingga Bali, Kampung Keluarga Berkualitas bukan sekadar program, melainkan gerakan akar rumput yang memuliakan manusia dan memelihara masa depan.