JAKARTA – Aksi senyap pasukan TNI – Polri berhasil menembak mati 20 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di sejumlah wilayah di Papua dalam sepekan. Baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) ini juga mengakibatkan 2 polisi gugur.
Polisi yang gugur saat baku tembak dengan OPM ketika bertugas bernama Bripda Dedi Tambunan dan Bharada Raymon Rerey.
Keduanya merupakan anggota aktif Satgas Damai Cartenz 2025 yang menjalankan tugas pengamanan di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Okezone merangkum sejumlah aksi pasukan elite TNI-Polri dalam menumpas kelompok separatis di Bumi Cendrawasih tersebut dalam sepekan.
1.TNI Tembak 18 OPM
Pasukan gabungan TNI di bawah kendali Komando Operasi TNI Habema menembak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengungkapkan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Saat itu, pasukan TNI memasuki sejumlah kampung di Distrik Sugapa, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
“Kedatangan Prajurit TNI untuk melakukan misi damai berupa pelayanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat serta mengamankan rencana pembangunan jalan ke Hitadipa,” ujar Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono beberapa waktu lalu.
Dalam operasi yang dilaksanakan secara terukur dan profesional sejak dini hari pada Selasa (13/5), TNI berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas kelompok bersenjata yang dipimpin oleh tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
2.Pentolan KKB Tewas
Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah tewas ditembak Satgas Ops Damai Cartenz-2025. Keduanya adalah Ham Dumupa dan Amoye Pigai alias Martinus.
Kepala Ops Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan kronologi penembakan dua pentolan KKB yang meresahkan warga tersebut. Dalam proses penangkapan, kedua pelaku melakukan perlawanan dengan menyerang anggota menggunakan parang.
“Tim memberikan tembakan peringatan, namun karena pelaku terus menyerang, aparat melakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan keduanya terluka parah,” ujar Faizal.
Namun dalam perjalanan menuju RSUD Nabire, kedua pelaku dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang diderita kedua pelaku.