Nabire – Gempa bumi dengan magnitudo 6,6 mengguncang Nabire, Papua Tengah, Jumat (19/9/2025) pukul 01.19 WIB. BMKG melaporkan gempa dangkal ini dipicu aktivitas sesar anjak Weyland (thrust fault) pada kedalaman 24 km.
Guncangan dirasakan kuat di Nabire dengan intensitas V MMI, Wasior IV–V MMI, Enarotali III–IV, Timika III, serta Biak dan Supiori II–III. Meski tidak berpotensi tsunami, gempa menyebabkan kerusakan bangunan, termasuk di Bandara Douw Aturure Nabire. Sejumlah kaca dan plafon terminal bandara dilaporkan runtuh.
Badan Geologi ESDM menyebut gempa berarah barat daya–timur laut dengan kemiringan 36 derajat ke tenggara. Potensi bahaya ikutan yang dapat terjadi meliputi retakan tanah, likuefaksi, hingga longsor. Masyarakat diimbau memeriksa kondisi bangunan dan tetap waspada terhadap gempa susulan.
BMKG dan Badan Geologi mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan, mulai dari mengenali lingkungan aman, mengamankan perabotan, hingga menyiapkan perlengkapan darurat. Saat gempa terjadi, masyarakat diminta melindungi diri dari reruntuhan, menjauhi bangunan, serta tidak panik mengikuti informasi resmi dari otoritas.