Maroko kini sedang dilanda oleh bencana Gempa yang mencapai Magnitudo (M) 6,8. Gempa tersebut melanda 72 kilometer (sekitar 45 mil) barat daya tempat wisata Marrakesh, Maroko, pada jumat (8/9/2023) pukul 23.11 malam (2211 GMT).
Getaran kuat itu juga dirasakan dikota pesisir Rabat, Casablanca dan Essaouria. Hal ini menyebabkan puing-puing runtuh ke gang-gang sempit dan barang-barang berjatuhan dari rak.
Korban tewas akibat gempa bumi Maroko meningkat sebanyak 2.012 orang serta 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis.
AL-Haouz dan Taroudant adalah wilayah yang paling parah terkena dampak gempa, karena merupakan pusat gempa. Tercatat, 1.293 orang tewas di provinsi AL-Haouz dan 452 orang tewas di provinsi Taroudant.
Gempa bumi di Maroko ini adalah yang paling mematikan di Maroko dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2004, negara ini belum pernah mengalami bencana serupa, ketika gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter melanda kota pelabuhan AL Hocdima. Dan gempa bumi terburuk terjadi pada tahun 1960 di dekat kota Agadir di bagian barat yang menewaskan sedikitnya 12.000 orang.
Presiden Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas gempa yang melanda Maroko. “Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada masyarakat Maroko atas gempa tragis yang terjadi. Pikiran serta doa kami mengiringi para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang berdampak kejadian ini,” kata Jokowi melalui akun twitter (sekarang X).