Jakarta – Gempa berkekuatan Magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Jabodetabek pada Rabu malam (20/8/2025). Pusat gempa berada di Kabupaten Bekasi dan berasal dari aktivitas Sesar Baribis. Guncangan terasa selama sekitar 10 detik, membuat warga berhamburan ke luar gedung, termasuk pekerja di Jakarta Pusat.
BMKG menyebut gempa ini dangkal dan cukup kuat untuk dirasakan di berbagai wilayah Jabodetabek. PVMBG menjelaskan, guncangan dipicu pelepasan energi dari Sesar Baribis yang memanjang lebih dari 100 km, melintasi Indramayu, Subang, Purwakarta, Cirebon, Karawang, Bekasi, Depok, Jakarta hingga Tangerang.
Peneliti BRIN, Prof. Danny Hilman, mengingatkan bahwa potensi gempa besar dari Sesar Baribis masih tinggi. Catatan sejarah menunjukkan gempa akibat sesar ini pernah melanda Batavia (Jakarta) pada 1780 dengan magnitudo 7–8, serta pada 1834 dengan magnitudo 7 yang merusak Istana Bogor dan bangunan di Jakarta.
Kajian terbaru BMKG dan BRIN menegaskan, sesar ini aktif dengan laju geser sekitar 5 mm per tahun dan dapat memicu gempa lokal dangkal berintensitas tinggi. Mengingat padatnya populasi di atas jalur sesar, potensi dampaknya terhadap masyarakat dan infrastruktur dinilai signifikan.
“Kejadian gempa Bekasi ini menjadi pengingat nyata bahwa Sesar Baribis aktif dan perlu diantisipasi dengan kesadaran masyarakat dan kesiapan pemerintah,” ujar Danny.