Gelombang PHK di Industri Motor Listrik, ALVA Klaim Tetap Stabil

Diposting pada

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai melanda industri motor listrik di tengah ketidakpastian pencairan subsidi kendaraan listrik dari pemerintah. Sejumlah pabrikan dikabarkan mulai merumahkan atau memberhentikan karyawan akibat penurunan kapasitas produksi.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiyadi, mengungkapkan bahwa PHK sudah mulai terjadi di sejumlah pabrik motor listrik. “Saya tidak tahu apakah dirumahkan atau PHK, tapi pengurangan pegawai sudah ada karena kapasitas berkurang dan beban gaji tinggi,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/7/2025).

Meski demikian, PT Ilectra Motor Group (ALVA) memastikan bahwa mereka tidak terdampak langsung oleh situasi tersebut. CEO ALVA, Purbaja Pantja, menyatakan bahwa perusahaannya tetap menjaga stabilitas operasional dan produksi. “Hingga saat ini ALVA tidak mengalami dampak langsung terhadap tenaga kerja,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).

Purbaja menambahkan bahwa selama program insentif kendaraan listrik masih berlaku, respons pasar terhadap motor listrik tetap positif. Menurutnya, insentif tersebut berhasil membuka akses dan memperkenalkan manfaat motor listrik kepada masyarakat.

“Dengan adanya insentif, masyarakat menjadi jauh lebih terbuka terhadap motor listrik dan lebih berani mencoba. Mereka bisa merasakan sendiri manfaatnya, mulai dari efisiensi biaya hingga ramah lingkungan,” jelasnya.

ALVA juga menyambut baik jika program subsidi kembali berjalan. Purbaja berharap skema insentif ke depan bisa lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional.

Sebagai komitmen terhadap elektrifikasi, ALVA terus menjalankan berbagai inisiatif, seperti pengembangan infrastruktur pengisian daya, inovasi produk, hingga edukasi pasar. Purbaja menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.