Gelombang Demonstrasi Anti-Imigrasi Trump Meluas di AS, Bentrokan Pecah di Sejumlah Kota

Diposting pada

Washington DC, 11 Juni 2025Demonstrasi menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump meluas ke berbagai kota besar di Amerika Serikat. Protes dipicu oleh operasi besar-besaran oleh Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) yang dimulai sejak Jumat (6/6), yang menyasar dan menangkap ratusan imigran ilegal di berbagai wilayah, termasuk Los Angeles.

Aksi massa terjadi di Seattle, San Francisco, New York, Austin, Dallas, Chicago, Boston, Santa Ana, dan Washington DC, dengan jumlah demonstran bervariasi dari puluhan hingga ratusan orang. Mereka menuntut pembebasan imigran dan para demonstran yang telah ditahan, serta mengecam keras kebijakan penggerebekan oleh ICE.

Di Seattle, mahasiswa dari Students for a Democratic Society menabuh drum dan membawa spanduk bertuliskan “Bebaskan mereka semua” dan “Tolak deportasi”. Di San Francisco, lebih dari 150 orang ditangkap setelah bentrokan yang menyebabkan kerusakan kendaraan dan bangunan. Polisi melaporkan dua petugas terluka.

Sementara itu di Santa Ana, kendaraan lapis baja dikerahkan untuk menghalau massa. Protes di Austin dan Dallas juga berubah menjadi ricuh, dengan pelemparan batu dan botol ke arah polisi. Di Chicago dan Boston, massa berkumpul menuntut penghentian deportasi dan pembebasan pemimpin serikat pekerja David Huerta yang ditangkap ICE.

Di Washington DC, anggota Kongres dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, turut bergabung dalam aksi. Ia mengecam penggerebekan ICE yang menyasar orang-orang tak bersalah.

Menanggapi meluasnya kerusuhan, Presiden Trump mengerahkan ribuan personel Garda Nasional dan marinir untuk meredam protes. Pemerintah menyatakan bahwa penggerebekan akan tetap dilakukan demi penegakan hukum imigrasi, namun menuai kritik tajam dari kalangan progresif dan masyarakat sipil.