Fantastis! Kerugian Ekonomi Thailand dan Kamboja Jika Konflik Perbatasan Berlanjut

Diposting pada

Perkiraan kerugian ekonomi akibat pertempuran perbatasan antara Thailand dan Kamboja bisa mencapai lebih dari 60 miliar baht (sekitar Rp30 triliun) dalam sebulan, dengan Thailand mengalami dampak paling besar.

Menurut pengamat ekonomi senior Thailand, Aat Pisanwanich, Thailand diperkirakan mengalami kerugian 45,225 miliar baht (sekitar Rp23 triliun) per bulan, sedangkan Kamboja menderita kerugian sebesar 15,337 miliar baht (sekitar Rp7,8 triliun). Kerugian ini meliputi sektor perdagangan, lapangan kerja, dan pariwisata.

Thailand kehilangan pendapatan terutama dari ekspor perdagangan perbatasan sebesar 20,567 miliar baht dan aktivitas bisnis di beberapa provinsi perbatasan yang menurun hingga 24,657 miliar baht. Dampaknya, sekitar 7.980 orang diperkirakan kehilangan pekerjaan. Total kerugian Thailand setara dengan 0,25 persen dari PDB nasional.

Sementara itu, Kamboja menghadapi kerugian yang lebih parah di sektor ketenagakerjaan dengan diperkirakan 185.752 orang kehilangan pekerjaan. Rinciannya:

Kerugian total Kamboja mencapai 1,1 persen dari PDB-nya.

Kedua negara sebelumnya telah menyepakati gencatan senjata dalam perundingan di Malaysia yang berlaku sejak tengah malam 28 Juli 2025. Namun, jika konflik berlanjut selama 2 hingga 3 bulan, kerugian ekonomi dapat berlipat ganda atau bahkan tiga kali lipat.