Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Fakta-Fakta Tragedi Maut di Majelis Taklim Bogor: Kesaksian Korban hingga Penyebab Bangunan Ambruk

Gedung Majelis Taklim Asobiyah, di Kampung Ciapus, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, ambruk pada Minggu, 7 September 2025. Tiga orang tewas dan 85 orang terluka akibat insiden ini.

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, ambruknya bangunan ini diduga akibat kelebihan kapasitas. Saat peringatan Maulid Nabi pada Minggu pagi, ada lebih 150 orang memadati Majelis Taklim Asobiyah. Sementara daya tampung bangunan tersebut kurang dari 100 orang.

“Tempatnya memang sangat terbatas. Dan saat acara berlangsung juga ada yang duduk di pelataran, di pinggiran. Tapi karena di dalam kelebihan kapasitas maka terjadi bencana, yaitu tempat tersebut roboh dan mengakibatkan 3 orang meninggal dunia,” kata Rudy saat meninjau lokasi, Minggu 7 September 2025.

Salah satu korban selamat mengungkapkan, peristiwa ini terjadi saat jemaah sedang melantunkan marhaban Maulid Nabi sekitar 09.00 WIB. Tiba-tiba bangunan lantai 2 ambruk hingga seluruh jemaah di dalam tertimpa atap bangunan.

Menanggapi hal ini, Kemenag akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat standar keamanan bangunan fasilitas keagamaan di seluruh Indonesia.

Selain itu, Kemenag akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan dukungan renovasi untuk fasilitas yang tak layak, guna mengutamakan keselamatan para jemaah yang ingin beribadah.

Berikut sederet fakta terkait tragedi runtuhnya bangunan majelis taklim di Kecamatan Ciomas:

3 Orang Tewas

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengungkapkan, data sementara tiga orang tewas dan puluhan orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan Majelis Taklim Asobiyah.

Ketiga korban tersebut meninggal di rumah sakit. Korban atas nama Irni ditangani RS Medical Dramaga, Wulan ditangani RS PMI Kota Bogor, dan Yati ditangani RSUD Kota Bogor.

“Ibu Irni meninggal dunia di RS Medical Dramaga, Ibu Wulan meninggal dunia di RS PMI Kota Bogor dan Ibu Yati meninggal dunia di RSUD Kota Bogor,” jelas Adam.

Kapolsek Ciomas Iwan Wahyudi mengungkapkan seluruh korban merupakan jemaah Maulid Nabi. Biasanya kegiatan pengajian hanya dihadiri sekitar 30 orang, namun pada acara maulid kali ini dihadiri sekitar 100 sampai 150 orang.

“Sehingga ada korban, baik ada yang meninggal dunia maupun luka. Kami sedang cek jumlah pastinya ke rumah sakit,” kata dia.

Kesaksian Korban Selamat

Bangunan lantai 2 majelis taklim ini ambruk saat jemaah ibu-ibu sedang menggelar peringatan Maulid Nabi.

Salah satu korban selamat, Euis (35), mengungkapkan peristiwa ini terjadi saat dia bersama puluhan jemaah sedang melantunkan marhaban Maulid Nabi sekitar pukul 09.00 WIB.

“Saya posisinya duduk di dekat pintu lantai 2. Kalau lantai 2 memang enggak pernah dipakai,” ujar Euis di lokasi.

Saat melantunkan salawat, tiba-tiba kontruksi pondasi lantai 2 ambruk hingga seluruh jemaah di dalam tertimpa atap bangunan.

“Kejadiannya tiba-tiba, lagi khusyuk tiba-tiba bangunan ambruk,” kata Euis.

Sebelum kejadian, dia tidak merasakan keanehan maupun tanda-tanda konstruksi bangunan akan ambruk.

“Enggak ada suara kretek-kretek dulu. Ini tiba-tiba, bruuuk. Pondasi beton ambruk, atap juga otomatis ikut runtuh. Kami semua terseret ke bawah lalu tertimpa material atap,” ungkapnya.

Korban Patah Tulang

Sontak, seluruh jemaah berteriak dan sebagian lainnya ada yang tetap berzikir dan menyebut Allah. Meski tangan dan kakinya terhimpit material dan kondisi tubuhnya dipenuhi debu, Euis tetap berusaha bangun dan beranjak keluar di antara reruntuhan sambil berteriak meminta pertolongan.

Sementara itu, situasi di sekitar lokasi tampak kacau dan terdengar suara orang menangis dan berteriak.

“Saya bangun, lalu nyari bantuan ke depan. Pas dibantu warga, tangan saya mulai terasa sakit. Awalnya sih biasa saja, cuma lemes aja,” tuturnya.

Euis langsung dievakuasi setelah tim relawan dan medis datang beberapa saaat kemudian. Dia pun mendapat pertolongan sementara. Euis mengalami patah tulang di tangan kanan serta luka di bibir akibat tertimpa material.

Bangunan Majelis Baru Difungsikan Usai Lebaran 2025

Menurut Euis, bangunan milik Ustadz Zulpaldi Harahap ini baru difungsikan pasca Lebaran 2025 yang terdiri dari dua lantai.

Bangunan lantai 2 sering dijadikan tempat pengajian oleh santri maupun jemaah dari luar. Namun, baru kali ini majelis tersebut digunakan untuk merayakan Maulid Nabi.

“Untuk lantai bawah masih dalam tahap pembangunan dan rencananya akan digunakan untuk santri belajar mengaji,” kata dia.

Menag Akan Evaluasi Menyeluruh

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, insiden ambruknya bangunan majelis taklim di Ciomas, Kabupaten Bogor, menjadi pengingat bagi pemerintah untuk memperkuat standar keamanan bangunan fasilitas keagamaan di seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikannya usai menjenguk korban selamat di RSUD Kota Bogor, sekaligus mengungkapkan rasa belasungkawa kepada keluarga korban.

“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Ke depan, Kementerian Agama akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bangunan-bangunan keagamaan, termasuk majelis taklim, langgar, dan musala yang dikelola oleh masyarakat,” kata Nasaruddin.

Kemenag juga akan bekerja sama dengan instansi terkait termasuk Kementerian PUPR dan Baznas untuk memberikan dukungan renovasi fasiltas yang tak layak. Semuanya dilakukan untuk mengutamakan keselamatan para jemaah atau umat yang hendak beribadah.

“Ini bukan hanya soal renovasi, tapi soal keselamatan jemaah. Kami tidak ingin tempat yang seharusnya menjadi pusat spiritual malah berubah menjadi tempat bencana karena kelalaian struktural,” tutur Nasaruddin.

Selain aspek teknis, Nasaruddin mendorong adanya pendampingan psikologis dan sosial bagi para korban terutama anak-anak yang trauma akibat kejadian tersebut.

Diduga Akibat Kelebihan Kapasitas dan Bangunan Lapuk

Runtuhnya bangunan majelis taklim Asobiyah di Kabupaten Bogor diduga akibat kelebihan kapasitas. Hal ini disampaikan Bupati Bogor Rudy Susmanto.

“Tempatnya memang sangat terbatas. Dan saat acara berlangsung juga ada yang duduk di pelataran, di pinggiran. Tapi karena di dalam kelebihan kapasitas maka terjadi bencana, yaitu tempat tersebut roboh dan mengakibatkan 3 orang meninggal dunia,” kata Rudy saat meninjau lokasi, Minggu 7 September 2025.

Dia menegaskan, Pemkab Bogor akan menjamin biaya pengobatan para korban termasuk korban meninggal dunia.

“Hari ini kami fokus pada penanganan korban terlebih dahulu. Tapi Pemerintah Kabupaten Bogor akan menjamin seluruh pembiayaan rumah sakit, kami akan tanggung jawab,” kata dia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan, runtuhnya bangunan diduga karena konstruksi bangunan sudah lapuk.

“Struktur bangunan yang sudah lama dan sudah tidak kuat menahan beban sehingga mengalami ambruk,” kata dia.

Exit mobile version