Dukung Tuntutan 17+8, PKB Minta Kadernya di Legislatif Gelar Dialog Terbuka

Diposting pada

Wakil Ketua Harian DPP Partai Kebangkita Bangsa (PKB), Riezal Ilham Pratama menyampaikan duka mendalam kepada seluruh korban jiwa dan luka pasca aksi massa yang terjadi sepekan terakhir di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut dia, partainya siap membatu siapa pun warga yang terluka dan membutuhksn akses perawatan sebagai dampak dari aksi.

“PKB berkomitmen untuk membantu setiap masyarakat yang terluka, masyarakat sipil yang terlibat dalam aksi dan terluka, yang butuh akses terhadap kesehatan, silakan hubungi anggota legislatif dari DPP-PKB, dari Partai Kebangkitan Bangsa, dari Fraksi Kebangkitan Bangsa agar dapat dibantu terhadap akses kesehatannya,” kata Riezal saat jumpa pers di DPP PKB, Rabu (3/9/2025). 

Riezal meyakini, melihat kondisi terkini tentang aksi, tuntutan dan lain sebagainya, khususnya terkait 17+8 yang disuarakan, PKB siap mendengarkan berbagai masukan serta menerima berbagai tuntutan yang ada di media sosial.

“Ini tentu suntikan yang sangat positif bagi Partai Kebangkitan Bangsa dalam kondisi saat ini untuk bisa mendengar apa yang diinginkan dari publik. DPP PKB berkomitmen untuk mendorong adanya dialog langsung fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR RI dengan masyarakat sipil yang mempunyai tuntutan yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 September di DPR RI,” janji dia. 

Tolak Demo Anarkis

Riezal memastikan, semua diskusi anggota PKB di Senayan bersama masyarakat dapat diikuti secara daring ataupun luring dengan menghubungi DPP PKB di akun sosial media resmi jika ingin hadir langsung.

“DPP PKB menginstruksikan kepada seluruh fraksi PKB di DPRD, Provinsi dan Kabupaten-Kota untuk melakukan dialog yang serupa dengan seluruh kelompok masyarakat. Sehingga nanti kawan-kawan yang ingin menyampaikan aspirasinya bisa mengakses fraksi PKB di DPRD-nya masing-masing,” ungkap dia. 

Perihak aksi kekerasan, penjarahan dan intimidasi yang ada dalam rangkaian aksi massa, Riezal menegaskan DPP PKB menolak keras dan mengimbau semua pihak untuk menahan diri, terutama aparat keamanan. 

“Kami ingin ada evaluasi terhadap apa yang dilakukan oleh aparat keamanan, penanganan aksi perlu lebih humanis karena sudah jatuh terlalu banyak korban.

Juga kepada masyarakat, mohon untuk menahan diri agar tidak melakukan tindakan perusakan dan jangan terjebak oleh provokasi untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dan justru malah merusak terhadap fasilitas publik,” dia menandasi.