Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Dua TNI yang Culik Kepala Cabang Bank Dibayar Rp 100 Juta, Begini Perannya di Dalam Mobil

Liputan6.com, Jakarta – Kasus penculikan disertai pembunuhan MIP (37), kepala cabang bank BUMN, tak hanya melibatkan sipil. Dua prajurit TNI, Serka N dan Kopda FH, juga turut terlibat.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, mengungkap, kedua prajurit dijanjikan mendapatkan sejumlah uang untuk membantu 15 tersangka melakukan aksi penculikan. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp 100 juta.

“Terkait berapa uang yang dijanjikan Kopda FH dan Serka N ini untuk melakukan perbuatan tersebut berdasarkan hasil keterangan saksi dijanjikan nominal Rp 100 juta, kalau bahasanya silakan diatur,” kata Donny saat konferensi pers, Selasa (16/9/2025).

Donny menjelaskan, keterlibatan keduanya bermula saat tersangka JP menemui Serka N di kediamannya pada 17 Agustus 2025. JP menawarkan pekerjaan untuk menjemput seseorang dan membawanya ke seseorang bernama DH. JP memang berperan mencari sejumlah orang sebagai tim penculik.

Selang sehari, Serka N menghubungi Kopda FH. Keduanya sepakat bertemu JP di sebuah kafe di Jakarta Timur. Di sana, Serka N membeberkan kepada Kopda FH untuk menjemput seseorang yang nantinya akan diberi imbalan.

“Jadi, mereka sudah ada bertiga berdasarkan hasil pemeriksaan saksi. Kemudian pada saat mereka sudah berkumpul, kemudian saudara JP menjelaskan kepada Kopda F tentang pekerjaan yang akan dilakukan dan pekerjaan tersebut ada imbalannya,” kata Donny saat konferensi pers, Selasa (16/9/2025).

Bentuk Tim Culik Korban
Dua hari kemudian, 19 Agustus 2025, Serka N kembali menghubungi Kopda FH untuk menanyakan kesanggupannya. Kali ini, Kopda F menyetujuinya. “Dan bertugas untuk mengumpulkan tim yang akan digunakan untuk menjemput korban,” ucap dia.

Kopda FH kemudian meminta operasional Rp 5 juta. Permintaan itu dipenuhi, uangnya mengalir dari JP melalui Serka N.

Tidak berhenti di situ, sehari kemudian, pada 20 Agustus 2025, JP kembali menyerahkan Rp 95 juta tunai kepada Serka N di sebuah bank swasta di Jakarta Timur. Uang itu segera diteruskan ke Kopda FH di sebuah kafe Rawamangun.

“Setelah Kopda FH terima uang menghubungi EW untuk bertemu di kafe,” ujar Donny.

Dia mengatakan, EW datang bersama empat orang lain yaitu AT, JR, RA dengan mengendarai Avanza putih.

Sekitar pukul 13.45 WIB, JP memberikan informasi keberadaan korban yang saat itu berada di sebuah pusat perbelanjaan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mereka langsung bergerak. Avanza putih diparkir di samping mobil korban.

Saat pukul 16.30, dua orang eksekutor langsung menyergap, mendorong korban, dan memaksanya masuk ke mobil.

“Pada saat kejadian tersebut Kopda FH berada di lokasi parkir namun tidak ada di satu kendaraan yang sama,” ucap dia.

Exit mobile version