Dorongan Kerja ke Luar Negeri Jadi Pilihan, Bukan Karena Lapangan Kerja di Dalam Negeri Minim

Diposting pada

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menanggapi dorongan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding agar mahasiswa mencari kerja ke luar negeri. Hasan menjelaskan, dorongan tersebut bukan karena minimnya lapangan kerja di dalam negeri, melainkan sebagai opsi tambahan di tengah pasar tenaga kerja global.

Menurut Hasan, mencari kerja di luar negeri sebaiknya dipandang seperti peluang kuliah di luar negeri, yakni sebagai kesempatan untuk memperluas pilihan dan pengalaman. “Kalau ada kesempatan kuliah di luar negeri, pasti diambil juga, begitu juga dengan kerja,” katanya di Gedung Kwarnas Pramuka, Jakarta Pusat.

Hasan membantah anggapan tidak adanya lapangan kerja di Indonesia dengan memaparkan data hingga Mei 2025, bahwa tercipta 3,6 juta lapangan kerja dalam setahun terakhir. Ia menekankan bahwa budaya merantau sudah menjadi hal biasa, dan banyak negara kini kekurangan tenaga kerja akibat penurunan jumlah penduduk.

“Ini bukan soal tidak ada lapangan kerja di dalam negeri, tapi ada opsi yang menarik di luar negeri. Dengan globalisasi, peluang di luar juga sangat besar dan menjanjikan,” tambah Hasan.

Sebelumnya, Menteri Karding menyebutkan ada 1,7 juta lowongan kerja di luar negeri dari 14 sektor, terutama di bidang kesehatan, domestik, manufaktur, industri, dan hospitality. Ia mendorong lulusan perguruan tinggi memanfaatkan peluang tersebut, mengingat potensi gaji yang menjanjikan antara 15 sampai 30 juta rupiah per bulan, lengkap dengan fasilitas asuransi dan tempat tinggal.