
Lemak visceral yang menumpuk di sekitar organ dalam menjadi penyebab perut buncit dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Spesialis Gizi Klinik dr. Raissa E Djuanda, SpGK, menjelaskan bahwa strategi mengurangi lemak visceral mirip dengan penurunan berat badan pada umumnya.
Menurut dr. Raissa, pola makan sehat yang dianjurkan meliputi konsumsi sayur, buah, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan produk susu tanpa lemak. Penting juga membatasi asupan gula, lemak trans, dan garam berlebihan. Aktivitas fisik rutin selama minimal 30 menit tiap hari sangat dianjurkan.
Selain itu, dr. Raissa menekankan pentingnya tidur cukup 6-8 jam, menghindari begadang, membatasi konsumsi alkohol tinggi gula, mengelola stres, dan menjaga asupan air yang cukup. Pengukuran berat badan dan lingkar pinggang secara rutin juga penting untuk memantau kondisi tubuh.
Ia mengingatkan agar memilih pola makan sehat yang tetap menyenangkan agar diet bisa dilakukan secara berkelanjutan. Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dikurangi untuk menghambat dan mengurangi lemak visceral adalah minuman dengan gula tambahan, gorengan, makanan bersantan, nasi, pasta, roti, jeroan, daging tinggi lemak, permen, kue, dan alkohol.
Dengan pola hidup sehat ini, risiko perut buncit dan penyakit serius dapat diminimalisir, sekaligus menurunkan risiko kematian dini.