Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI meminimalisir jumlah sampah dengan cara menambah empat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu untuk mengurangi (reduce) dengan tujuan untuk menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah tersebut (recycle) atau bisa disebut juga TPS3R pada tahun ini.
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Dudi Gardesi yang dikutip dari Antara, Senin 1 Desember 2025.
“Tahun ini ada empat. Empat tempat lokasi TPS3R di Jakarta,” ujar Dudi.
Dudi mengatakan, empat tempat pembangunan tersebut dari dana sendiri oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atay APBD DKI dan juga tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Harapan yang diinginkan dari adanya pembangunan ini bisa cepay menyelesaikan permasalahan sampah dan untuk meningkatkan rasa peduli dan kesadaran adanya nilai dari sampah.
“Yang namanya sampah itu bukan sesuatu yang dibuang begitu saja. Karena dari sampah pun bisa menghasilkan banyak manfaat,” ucapnya.
Dudi mengatakan, sampah itu punya banyak manfaat bagi kita dan ungkapan tersebut sebagai ajakan untuk mengurangi jumlahnya sampah.
“Tujuan dibuatnya empat TPS3R ini adalah salah satu cara untuk meminimalisir jumlah sampah yang terus bertambah terutama di daerah Jakarta, dan sampah juga bisa digunakan kembali guna untuk kehidupan kita sendiri,” terang Dudi.
Sebaran Lokasi TPS3R, Target Rampung Akhir 2025
Upaya desentralisasi pengelolaan sampah di Ibu Kota tidak hanya berupa wacana, melainkan telah masuk dalam eksekusi fisik yang masif. DLH DKI menargetkan untuk menekan jumlah sampah karena mengingat kapasitas tampang yang mulai tidak memadai.
Kepala Bidang Penglolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Fahmi Hermawan mengatakan bahwa jumlah TPS3R di Jakarta saat ini ada 20.
“Kami sedang bangun empat TPS3R yakni tiga di wilayah Jakarta Barat dan satu di Jakarta Selatan,” ucap Fahmi.
Dia menjelaskan guna jumlah yang ada di Jakarta dirasa perlu ditambah, untuk mencapai target pengurangan sampah.
Fahmi menjelaskan secara rinci titik-titik lokasi pembangunan tersebut. Lokasi ini didasarkan pada kebutuhan mendesaj di area pemukiman yang memiliki tonase sampah harian cukup tinggi.
Di Jakarta Barat, tiga kecamatan diantaranya di Tanah Sareal (Tambora) Kalideres dan Dui Kosambi RW 02 Cengkareng.
Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Selatan, yakni di Menteng Atas, Setiabudi yang ditargetkan rampung pada Desenber 2025.
Kejar Target 7 TPS3R, Soroti 8.000 Ton Sampah Harian Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, juga berencana terget membangun tujuh Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R (reduce, reuse, recycle) guna untuk mengurangi jumlah sampah yang setiap harinya dibawa ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Lokasi yang ditargetkan untuk tujuh pembangunan TPS3R ini, difokuskan di Jakarta Barat, tiga di antaranya berada di Jakarta Barat yaitu di Tanah Sareal (Tambora). Kalideres dan Duri Kosambi RW 02 Cengkareng.
Sementara empat yang lainnya di fokuskan di daerah Jakarta Selatan, yaitu di Menteng Atas (Setiabudi), Waduk Brigif (Jagakarsa), Kramar Pela (Kebayoran Baru) dan Kemang Utara 9 (Mampang Prapatan).
Data yang dilansir dari Antara, tujuh TPS3R ini dibangun untuk mengurangi sampah yang per harinya menghasilkam 7.700-8.000 ton khususnya di Jakarta saat ini, hal ini menjadi alarm keras bagi pemerintah, jika mengandalkan daya tampung jika hanya mengandalkan Bantargebang tanpa adanya reduksi signifikan melalui TPS3R.
Kehadiran tujuh TPS3R baru ini diharapkan dapat memangkas tonase sampah tersebut signifikan sebelum residunya dikirim ke pembuangan akhir.










