Detik-Detik Pengusaha WO Digerebek Kasus Penipuan, Wajah Lesu dan Tak Berkutik Dikepung Korbannya

Diposting pada

Raut wajah perempuan pemilik wedding organizer Ayu Puspita tampak lesu saat ratusan calon pengantin menggeruduk kediamannya, menuntut pertanggung jawaban. Wanita tersebut menjadi sosok yang bertanggung jawab atas dugaan penipuan WO, yang disebut-sebut merugikan korban hingga Rp 16 miliar.

Berdasarkan salah satu video yang viral di sosial media, AP duduk di tengah warga yang berkerumun. Semua tampak ingin bicara, meluapkan emosi dan kekesalan atas peristiwa pahit yang dialami menjelang atau pun saat pernikahan.

Wajah AP datar setiap menanggapi pertanyaan warga. Suaranya lemah dan parau, apalagi saat dipaksa membuka mobile banking untuk menunjukkan saldo terkini. Setiap memberikan penjelasan, dia menarik nafas pendek.

Para calon pengantin marah bukan tanpa alasan, uang puluhan hingga ratusan juta yang digelontorkan untuk momen pernikahan yang bahagia malah berujung kesedihan.

Hingga akhirnya petugas kepolisian mendengar adanya kegaduhan di kediaman AP. Anggota terdekat digerakkan ke lokasi untuk menjaga kondusivitas dan menenangkan warga.

“Merespons aduan masyarakat terkait dugaan penipuan oleh sebuah wedding organizer, Polres Metro Jakarta Timur segera mendatangi lokasi guna memastikan situasi tetap kondusif,” tutur Kapolres Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal kepada wartawan, Senin (8/12/2025).

Menurut Alfian, ada sebanyak 200 orang yang berkumpul di kediaman AP, Jalan Beton, Kelurahan Kayu Putih. Mereka merupakan para korban yang menuntut pertanggungjawaban. 

“Situasi sempat memanas karena massa menuntut pertanggungjawaban dari pihak wedding organizer,” jelas dia.

Kapolres Jaktim Turun ke Lokasi

Alfian yang juga ikut turun langsung ke lokasi pun berusaha menenangkan warga dan melakukan mediasi bersama para korban. Hingga akhirnya, situasi kembali normal dan penanganan kasus dilimpahkan ke Polres Jakarta Utara

“Upaya ini dilakukan guna meredam emosi massa serta mencegah terjadinya tindakan anarkis. Setelah keadaan berhasil dikendalikan, terduga pelaku diamankan dan selanjutnya dibawa untuk dilimpahkan penanganannya ke Polres Metro Jakarta Utara sesuai laporan kasus,” ungkapnya.

“Polres Metro Jakarta Timur bersama Polres Metro Jakarta Utara berkolaborasi dalam melakukan langkah-langkah proses hukum lebih lanjut agar penanganan kasus dapat berjalan profesional, transparan, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” Alfian menandaskan.

87 Korban Lapor Polisi

Video viral di media sosial memperlihatkan pemilik wedding organizer Ayu Puspita digeruduk para korban dan dibawa ke kantor polisi. Kasus penipuan WO itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya karena jumlah korban yang melapor berasal dari berbagai wilayah.

Di Wilayah hukum Polres Jakarta Utara, tercatat ada 87 orang melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan “Wedding Organizer” PT Ayu Puspita Sejahtera.

“Saat ini kami mengamankan lima terlapor dan mereka semua statusnya masih saksi dalam pemeriksaan kasus ini,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar di Jakarta, Senin (8/12/2025). Dilansir Antara.

Salah satu korban berinisial SOG membuat laporan adanya tindak pidana penipuan atau penggelapan pasal 378 atau 372 Kitab Hukum Undang Undang Pidana (KUHP). Dia melapor pada Sabtu (6/12).

Dalam laporannya, SOG ingin melangsungkan pernikahan menggunakan “Wedding Organizer” (WO) PT Ayu Puspita Sejahtera dan telah melunasi biaya persepsi Rp 82.740.000 ke rekening yang sudah disepakati.

Namun, kata dia, ketika resepsi berlangsung pihak “Wedding Organizer” tidak menyiapkan fasilitas sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

“Mereka juga tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata dia.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban dari penipuan WO pernikahan ini cukup banyak dan sejauh ini sudah 87 orang yang membuat laporan di Polres Metro Jakut.

Sejumlah bukti yang dikumpulkan yakni bukti pengiriman uang, cetakan pesan antara pelapor dengan terlapor, data catering dan panduan acara nikah.

Saat ini, kata Onkoseno, petugas sudah melakukan pengamanan terhadap pelapor serta melakukan pemeriksaan saksi-saksi. “Kami melengkapi proses penyelidikan dan menggelar gelar perkara terhadap kasus ini,” ujarnya.