Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Data BGN: 50 Persen Kasus Keracunan Pangan karena Air Tercemar Bakteri E.coli

Total keracunan makan bergizi gratis (MBG) mencapai 221 kasus di sepanjang 2025. Mayoritas atau lebih kurang 50 persen kasus keracunan dipicu bakteri Escherichia coli (E. coli)

Data itu diungkap Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/11).

“Dari hasil kajian Kemenkes banyak kejadian keracunan pangan di Indonesia 50 persen disebabkan cemaran E.coli yang disebabkan oleh air,” kata Dadan.

SPPG Diminta Pakai Air Kemasan Tersertifikasi hingga Sterilisasi Food Tray

Mengacu temuan itu, dia meminta seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan air yang tersertifikasi saat memasak makanan.

“Itu air dalam kemasan maupun air isi ulang, tapi memiliki peralatan untuk bisa mensterilkan air tersebut,” ujarnya.

Selain itu, setiap SPPG juga diminta untuk menggunakan sterilisasi food tray.

“Setiap SPPG sekarang diminta untuk menggunakan sterilisasi food tray, terutama yang berbahan seperti lemari dan memiliki uap panas yang bisa sampai 120 derajat sehingga food tray bisa cepat dikeringkan, dan juga steril,” sebutnya.

221 Kasus Keracunan MBG Sepanjang 2025

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, hingga sampai hari ini Rabu (12/11) total ada 221 kejadian terkait keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu disampaikan dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/11).

“Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, terkait khususunya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian,” kata Dadan dalam rapat.

“Di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,” sambungnya.

Exit mobile version