Ada pepatah mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Maksud dari pepatah itu ternyata benar adanya, khususnya bagi yang gemar menabung atau menyisihkan uang.
Tanpa disadari, sering kali orang menerima uang dengan nominal kecil atau biasa disebut dengan uang receh. Uang ini akan didapatkan sebagai kembalian setiap kali bertransaksi menggunakan pecahan uang dengan nominal besar atau sedang.
Terkadang orang menyia-nyiakan begitu saja keberadaan uang receh. Padahal, uang receh tersebut dapat bermanfaat nantinya jika dikumpulkan. Jumlah uang receh yang dikumpulkan ini bisa cukup besar untuk menambah pemasukan tiap bulannya.
Berikut ini adalah tips yang bisa digunakan untuk menabung uang receh untuk hasil yang maksimal.
1. Menentukan Nominal Pecahan
Nominal Pecahan
Terkadang banyak uang receh yang didapatkan setiap menyelesaikan pembayaran dengan nominar yang berbeda-beda, mulai dari nominal terkecil Rp100 sampai yang terbesar Rp2.000.
Sebelum kita mengumpulkan uang receh yang biasanya diterima sebagai uang kembalian, ada baiknya menentukan nominal uang yang akan dikumpulkan. Apakah pecahan Rp100, Rp200, Rp500, Rp1.000, atau Rp2.000?
Menentukan pecahan uang receh akan membantu dalam menabung uang receh yang didapat. Hal ini akan memudahkan penghitungan nantinya. Misalnya, menabung dengan uang logam dengan nilai Rp1.000. Maka, ketika mendapati uang Rp1.000, jangan lupa nanti untuk memasukkannya ke dalam kotak penyimpanan. Namun, kamu juga bisa mengumpulkan semua uang receh dan mengelompokkannya kemudian.
2. Mengelompokkan Nominal Pecahan
Kelompok Nominal Pecahan
Sebaiknya, pisahkan uang receh yang akan dikumpulkan. Jangan mencampurnya ke satu tempat. Sebab akan mempersulit dalam menghitungnya nanti.
Mencampur uang receh akan membuat kebingungan dalam proses menabung tersebut. Jika uang receh yang didapatkan merupakan kumpulan dari uang Rp500 dan Rp200, pisahkan tempat menabungnya. Dengan menabung sesuai pecahan-pecahannya, akan diketahui besaran dari jumlah uang pecahan yang akan dikumpulkan. Tentu saja ini akan memotivasi untuk lebih mengumpulkan banyak uang recehan.
3. Menentukan Besar Tempat Penyimpanan
Tempat Penyimpanan Uang Receh
Tentukan atau carilah tempat yang menarik untuk setiap uang receh. Misalnya, mengumpulkan uang receh di botol minuman air mineral 600 ml. Jika demikian, kamu perlu menunggu botol itu sampai penuh dengan uang recehan. Nantinya pasti ada kepuasan tersendiri melihat botol itu penuh dengan uang receh yang dikumpulkan.
Ini juga akan menambah juga motivasi untuk terus mengumpulkan uang receh. Gunakan tempat yang transparan dan ukuran yang sesuai dengan nominalnya. Sebagai contoh, apabila mengumpulkan uang dengan nominal Rp1.000, ukuran untuk pecahan tersebut akan berbeda dengan uang Rp500. Sebab semakin kecil nominalnya, semikin besar pula tempat yang harus disiapkan.
4. Anggap Uang Kembalian Sebagai Bukan Milik Sendiri
Sisihkan Uang Receh
Cobalah untuk menganggap uang kembalian yang dimiliki bukan milik sendiri sehingga bisa lebih menyisihkan uang receh untuk disimpan. Rata-rata orang akan menganggap bahwa uang receh adalah uang yang bisa digunakan untuk kebutuhan kecil. Karena itu, jarang sekali menyimpan uang receh dan tanpa sadar uang receh yang dikumpulkan hilang begitu saja.
5. Membuat Interval Waktu
Interval Waktu Menabung
Buatlah interval waktu untuk panen uang recehan yang dikumpulkan. Berkaitan interval waktu tentukan pula nominal yang ingin dikumpulkan. Dengan begitu, kamu dapat menentukan interval pengumpulan uang receh tersebut.
Perlu diingat bahwa makin kecil pecahannya, makin lama juga menabungnnya. Sebaliknya, makin besar pecahan, makin singkat waktu menabungnya. Jika nominalnya sudah ditentukan, sesuaikan jumlah pecahannya yang ingin dikumpulkan dengan interval waktunya.
Interval waktu bermanfaat untuk membuat target pribadi agar uang yang sudah terkumpul dapat dipindahkan ke rekening tabungan atau digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sudah direncanakan.
6. Rencanakan Tujuan Menabung
Tujuan Menabung
Selain menentukan nominal dan interval waktu menabung, tentukan juga tujuan menabung. Hal ini dapat dijadikan sebagai motivasi menabung karena tujuan menabungnya jelas.
Misalnya, tujuan menabung kamu adalah ingin membeli HP baru. Mengetahui tujuan tersebut, tentu kamu akan menjadi lebih semangat dalam menabung untuk mendapatkan HP yang diinginkan.
Ketika uang receh tersebut dipindahkan ke rekening tabungan lainnya, tentunya kamu akan lebih mudah menggunakannya karena sudah jelas tujuan tabungan tersebut. Gunakanlah tabungan tersebut sesuai dengan tujuannya agar tidak mengganggu rencana finansialmu yang lain.