Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memastikan seluruh aksi korporasi dilakukan secara transparan dan akuntabel. CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan pihaknya menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di semua entitas usaha, termasuk PT Agrinas Pangan Nusantara.
Pernyataan ini merespons pengunduran diri Direktur Utama Agrinas, Joao Angelo De Sousa Mota, yang hanya enam bulan menjabat. Joao mengaku tidak mendapat dukungan penuh dari Danantara, termasuk anggaran, untuk menjalankan program kedaulatan pangan. Ia menilai proses birokrasi di Danantara terlalu panjang dan berbelit, sehingga sejumlah rencana kerja Agrinas tak kunjung disetujui.
Rosan menegaskan bahwa setiap aksi korporasi di Agrinas dilakukan melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur, dengan prinsip kehati-hatian demi menjaga kepercayaan pemangku kepentingan. Sementara itu, Joao mengkritik masih dipertahankannya mekanisme birokrasi yang menurutnya justru menghambat langkah nyata untuk memperkuat sektor pangan nasional.