Curahan Hati Warga Jati Padang Jadi Langganan Banjir Tiap Tanggul Baswedan Jebol

Diposting pada

Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis 30 Oktober 2025 meninggalkan kisah pilu bagi warga Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).

Hujan dengan curah hujan tinggi itu membuat debit air di saluran penghubung (PHB) Pulo tak mampu ditampung tanggul Baswedan hingga jebol sepanjang 40 meter. Limpasan air setinggi dada orang dewasa akhirnya merendam rumah-rumah warga di RT 03 RW 06 Jati Padang.

Suliyati (53) masih ingat betul bagaimana sore itu berubah menjadi kepanikan. Ia yang sehari-hari berjualan di warung kecil di depan rumahnya hanya bisa pasrah saat air deras menerjang.

“Warung habis. Motor hanyut, sofa, springbed, pokoknya ambruk semua,” kata Suliyati Selasa (4/11/2025).

Untungnya, karang taruna di kawasan itu sigap. Mereka mengikat tali tambang sebagai pegangan warga. “Jadi kita bisa saling bantu waktu air makin naik,” ucap dia.

Suliyati menyebut air mulai sampai ke permukaan sekitar pukul 16.00 WIB. Dalam hitungan menit, ketinggian air mencapai dada bahkan hampir seleher orang dewasa.

Cerita Kepanikan Warga

Menurutnya, jebolnya tanggul Baswedan kali ini akibat air yang meluap dari atas dan merembes dari bawah. Dia bilang, kawasan itu memang kerap dilanda banjir karena aliran kali tidak merata.

“Sebelah sana kali sempit, di sini lebar, jadi arus air berbalik dan tumpah ke arah sini,” ujar dia.

Ia berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih rutin memeriksa kondisi tanggul agar tidak terlambat menanggulangi kerusakan.

Senada dengan Suliyati, Halimah (59) warga RT 03 juga merasakan kepanikan yang sama saat air menerobos rumahnya. Kejadian kali ini, disebut Halimah lebih parah dari peristiwa Juli lalu hingga memaksanya meninggalkan rumah untuk mengungsi ke masjid.

“Kali ini parah banget. Air masuk, kita tidur di atas kasur basah. Ngungsi ke masjid, orang-orang pada basah semua. Saya sampai bilang ‘ampun dah’ hujannya gede banget,” kata Halimah.