Cerita Dokter MotoGP Dibuat Nangis saat Tangani Pebalap Cedera

Diposting pada

Jakarta – Dokter Ángel Charte, Direktur Medis MotoGP, merupakan sosok yang berdedikasi dalam menjaga keselamatan para pebalap. Terkadang dia tidak bisa membendung rasa kesedihan saat menangani pebalap usai crash saat balapan.

Dalam wawancara bersama Pol Espargaró di DAZN, Dr. Charte mengungkapkan meski sebagian besar kecelakaan tidak fatal, beberapa di antaranya sangat berat dan penuh tekanan emosional. Ia mengakui bahwa dalam situasi tertentu, dia sampai nangis.

“Kewajiban kami selalu sama:mengeluarkan pebalap hidup-hidup dan membawanya ke rumah sakit,” kata dia dikutip dari Diario AS, Kamis (15/5/2025).

Dia bercerita, dengan bekal pengalaman dan ilmu kedokteran, tugas pertamanya adalah membuat kondisi pebalap yang mengalami kecelakaan stabil terlebih dahulu.

“Lalu, seperti yang selalu saya katakan, dan seperti yang terjadi di rumah sakit mana pun,ketika cedera tidak sesuai dengan kehidupan, begitulah adanya. Namun, saya ingin menegaskan bahwa olahraga ini telah memberi saya lebih banyak kegembiraan. Seperti dalam kasus Anda, ketika keadaan tampak sangat buruk dan berakhir dengan sangat baik. Dan seperti pebalap lainnya. Pada akhirnya, itulah yang Anda dapatkan,” jelas dia.

Ada beberapa momen yang sulit dilupakan bagi Angel Charte. Pebalap yang meninggal dunia hingga kecelakaan fatal yang menghancurkan karier.

“Kami mengalami beberapa momen yang sangat sulit. Saya ingin mengingat, dan suara saya sedikit bergetar, Luis Salom, Jason Dupasquier, dua pebalap muda pendatang baru di Asia, dan kecelakaan serius seperti yang dialami Tito Rabat, Michelle Pirro, dan Anda (Pol Espargaró). Dan yang lainnya yang tidak seserius itu, tetapi merupakan bagian dari olahraga ini. Namun, tidak semuanya menyedihkan,” aku sang dokter, yang bahkan mengaku terkadang menangis, terutama saat ketidakberdayaan menguasai dirinya.

Angel Charte juga merasa tenang karena telah melakukan tugasnya dengan baik, sejak ia mengikuti MotoGP lebih dari satu dekade lalu.

“Tidak ada pebalap yang meninggal di sini (di sirkuit), mereka selalu keluar hidup-hidup,” tutur Charte.

“Jika cedera tidak sesuai dengan kehidupan, begitulah adanya. Dan para pebalap tahu itu; mereka tahu olahraga apa yang mereka mainkan. Mereka yang bermain MotoGP tahu apa yang mereka mainkan,” lanjutnya lagi.

Meski begitu, dia mengamini ada beberapa pebalap yang tetap ngotot meski dibekap cedera. Dia memiliki tugas untuk menghentikannya, sebab berpacu di atas lintasan tidak hanya soal nyawa diri sendiri.

Pebalap harus dalam kondisi 100%.Ada kalanya mereka tidak bisa keluar lintasan karena nyawa mereka dan nyawa pembalap lain dalam bahaya, dan tugas kitalah untuk mencegahnya,” katanya.

Dia memahami sisi kompetitif para pebalap. Namun keselamatan lebih penting dari segalanya.
“Ada komponen emosional di kedua belah pihak yang tidak mudah untuk dikelola,” katanya.