Jakarta — Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI, dan BAIS TNI berhasil menangkap buron internasional Dewi Astutik alias Mami di Sihanoukville, Kamboja. Ia adalah otak penyelundupan 2 ton sabu jaringan Golden Triangle dengan nilai mencapai Rp5 triliun.
Operasi lintas negara ini dipimpin Direktur Penindakan BNN Roy Hardi Siahaan dan merupakan instruksi langsung Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto. Proses pemetaan, koordinasi regional, hingga legalitas pemindahan tersangka didukung penuh oleh Atase Pertahanan RI serta KBRI Phnom Penh.
Dewi Astutik, warga Ponorogo yang menggunakan identitas adiknya, telah menjadi buron Interpol sejak terlibat jaringan narkoba internasional. Jejaknya terendus setelah empat WNI — FR, LCS, RH, dan HS — ditangkap saat membawa narkotika di kapal yang diketahui mengangkut 2 ton sabu dari kawasan Golden Triangle menuju Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Pengejaran kapal berlangsung dramatis setelah BNN, Bea Cukai, dan TNI AL mengerahkan kapal BC-20003, BC-20007, KRI Surik 645, dan KRI Silia 858. Kapal berhasil dihentikan di perairan Kepulauan Riau, dan petugas menemukan 67 kardus berisi 2.115.130 gram sabu dengan kemasan khas sindikat Golden Triangle.
Enam ABK ditetapkan sebagai tersangka, terdiri dari empat WNI dan dua warga Thailand. BNN juga memburu pengendali utama pengiriman, seorang warga Thailand bernama CC alias Kapten T, yang kini akan diajukan red notice dan menjadi buronan internasional.

