Setya Novanto, mantan Ketua DPR yang terjerat kasus korupsi E-KTP, resmi bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin, Bandung, sejak Sabtu (16/8/2025). Seharusnya hukuman Setnov berlangsung hingga 2028/2029, namun ia berhak bebas setelah menjalani lebih dari dua pertiga masa hukuman.
Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jabar, Kusnali, menjelaskan, “Peninjauan kembali mengurangi hukuman dari 15 tahun menjadi 12,5 tahun. Berdasarkan perhitungan dua pertiga masa hukuman, Setnov bebas bersyarat 16 Agustus 2025.”
Meski bebas, Setnov tetap wajib lapor. Ia memulai hukuman sejak 2017 dan menerima pengurangan remisi, namun tidak mendapatkan remisi perayaan 17 Agustus karena sudah keluar sebelumnya.
Sebelumnya, Mahkamah Agung mengabulkan upaya peninjauan kembali, mengurangi hukuman penjara menjadi 12 tahun 6 bulan, denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan, serta uang pengganti USD 7,3 juta yang telah dikompensasikan Rp5 miliar.