Penangkapan buron interpol Dewi Astutik yang merupakan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama diawali atas pengungkapan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten dengan kasus penyelundupan 2,3 kilogram narkotika jenis heroin.
Berkat kerja keras dan kolaborasi antarinstansi melalui diplomasi negara, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI akhirnya berhasil menangkap Dewi Astutik di salah satu hotel yang ada di wilayah Sihanoukville bagian barat negara Kamboja.
“Dewi merupakan rekrutmen dari jaringan perdagangan narkotika Asia, Afrika dan juga menjadi DPO (daftar pencarian orang) dari negara Korea Selatan,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto dalam pernyataan yang terkonfirmasi di Tangerang, melansir Antara, Rabu (3/12/2025).
Suyudi menuturkan, penangkapan aktor utama penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun itu dilakukan dengan kepolisian negara setempat. Di mana, kata dia, saat operasi penangkapan itu berlangsung pelaku tidak memberikan perlawanan terhadap petugas.
Suyudi menjelaskan, setelah diamankan Dewi langsung dipindahkan ke wilayah Phnom Penh untuk proses interogasi sebagai verifikasi identitas guna dilakukan pemulangan ke negara Indonesia.
“Pelaku ditangkap berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih, usai keluar dari salah satu hotel di Sihanoukville, Kamboja. Saat itu target berhasil ditangkap ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki,” tandas dia.
Diketahui sebelumnya, Dewi Astutik alias Mami, buronan internasional dan aktor intelektual penyelundupan 2 ton sabu jaringan Golden Triangle, akhirnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pada Selasa 2 Desember 2025, sekitar pukul 19.15 WIB.
Penampakan Dewi Astutik Buron Kasus Sabu 2 Ton saat Tiba di Bandara Soetta: Pakai Masker, Tangan Diborgol
Berdasarkan dari foto yang diterima sejumlah awak media, terlihat Dewi Astutik mengenakan kaos berwarna putih dan celana panjang. Saat hendak menuruni pesawat yang dicarter, kedua tangan Dewi Astutik diborgol dan mengenakan masker berwarna hitam.
Di landasan, terlihat beberapa petugas BNN sudah bersiaga untuk membawanya langsung ke Kantor BNN untuk penyelidikan lebih lanjut. Bahkan, kepulangan Dewi Astutik, tidak melewati Terminal Kedatangan Bandara Soekarno Hatta, melainkan melalui apron, yang langsung dibawa menuju BNN.
Sementara, Kepala BNN Komisaris Jenderal (Komjen) Suyudi Ario Seto mengungkapkan, Dewi Astutik merupakan salah satu nama utama bandar narkoba jaringan internasional asal Indonesia, setara dengan Freddy Pratama.
“Selain itu, Dewi Astutik merupakan rekruter dari jaringan perdagangan narkotika di negara Asia Afrika,” kata Suyudi.
Bukan hanya Indonesia, Korea Selatan pun menjadikan Dewi Astutik sebagai buronan di negaranya, atas sejumlah kejahatan yang dilakukan. Dewi Astutik merupakan pengendali penyelundupan 2 ton sabu saat diangkut menggunakan kapal motor Sea Dragon Tarawa di tengah laut Kepulauan Riau pada Mei 2025 lalu.
“Penangkapan 2 ton sabu tersebut senilai Rp5 triliun dan menyelamatkan 8 juta jiwa dari penggunaan narkotika,” katanya.
Akhir Pelarian Dewi Astutik
Sebelumnya, pelarian Dewi Astutik alias Mami otak penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle berakhir. Dewi Astutik di Sihanoukville, Kamboja. Dia ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Operasi senyap lintas negara dipimpin oleh Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Roy Hardi Siahaan. Operasi ini merupakan tindak lanjut langsung dari perintah Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto.
Sebulan sebelumnya, Suyudi menginstruksikan pembentukan tim khusus untuk melakukan operasi pengejaran internasional. Operasi ini mendapat dukungan penuh dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI yang dipimpin Yudi Abrimantyo, yang berperan penting dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta koordinasi regional.
“Proses diplomasi dan pemenuhan legalitas pemindahan tersangka difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, bersama seluruh jajaran KBRI Phnom Penh,” tulis siaran pers yang diterima dari BNN dikutip Selasa (2/12/2025).
Di sisi lain, BNN menyatakan, kerja sama erat dijalin dengan Wakil Kepala Kepolisian Nasional Kamboja, Chuon Narin, beserta jajarannya yang membantu proses penangkapan dan pengamanan di lapangan.
“Dewi Astutik, yang juga menjadi buronan Korea Selatan, diamankan saat menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Operasi berlangsung cepat, presisi, dan tanpa menimbulkan gangguan publik. Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi antarotoritas,” ujar BNN.

