Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah (Gemar). Gerakan ini diluncurkan lewat Surat edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 14 tahun 2025 yang diteken 1 Desember 2025.
Dalam surat tersebut disebutkan, gerakan ini bertujuan untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini. Kehadiran ayah pada momen penting tersebut, tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar.
“Sejalan dengan mandat Kemendukbangga/BKKBN untuk membangun keluarga berkualitas dan generasi emas, keterlibatan ayah dalam Pendidikan anak bukan hanya menjadi kebutuhan emosional, tetapi juga investasi sosial jangka panjang,” tulis surat edaran tersebut dikutip Liputan6.com, Rabu (17/12/2025).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menjelaskan, Gemar mulai dikampanyekan sebagai respons atas isu anak Indonesia mengalamai fatherless (kehilangan sosok ayah).
Berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2025, satu dari empat keluarga yang memiliki anak di Indonesia mengalami kondisi fatherless sebesar 25,8%.
Faktor ekonomi seperti ayah yang tidak bekerja dan disfungsi relasi keluarga seperti perceraian, cenderung menjadi dua faktor teratas yang menyumbang besarnya angka fatherless di Indonesia.
Kondisi fatherless berdampak pada munculnya masalah akademik, perilaku agresif, hingga keterlibatan dalam perilaku berisiko.
“Surat edaran ini dibuat untuk menjawab suasana kebatinan masalah kurangnya kehadiran sosok ayah bagi anak-anak,” papar Wihaji.
Pentingnya Kehadiran Ayah
Wihaji mengatakan, sosok ayah perlu tahu bagaimana perkembangan belajar anak sehingga mereka merasa senang dan didukung agar prestasinya lebih baik.
“Nanti ayah bisa mengetahui memahami tentang hasil studi bagi anak-anaknya. Sekaligus anaknya senang ayahnya hadir dalam kebutuhan yang hari ini sangat di tunggu oleh anak anak,” ujar dia.
Oleh karena itu, Wihaji mengajak seluruh ayah di Indonesia meluangkan waktunya untuk mengambil rapor anak ke sekolah. Instansi atau kantor tempat sang ayah bekerja diharapkan memberikan dispensasi keterlambatan saat mengambil rapor anak.
Isi Surat Edaran BKKBN
Adapun isi surat edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah sebagai berikut:
- Bagi seluruh ayah yang memiliki anak usia sekolah diimbau untuk mengambil rapor anak ke sekolah pada waktu penerimaan rapor di akhirsemester;
- Anak usia sekolah yang dimaksud dalam gerakan ini adalah anak usia sekolah pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah;
- Pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah dimulai pada bulan Desember 2025, dengan menyesuaikan jadwal pengambilan rapor disekolah masing-masing;
- Bagi ayah yang mengikuti gerakan ini diberikan dispensasi keterlambatan sesuai dengan ketentuan masing-masing instansi atau kantor;
- Sebagai bentuk apresiasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dalam pelaksanaan Mengambil Rapor Anak ke Sekolah, Kemendukbangga/BKKBN memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) ayah yang beruntung dengan mengunggah foto dan/atau video ke platform Instagram dengan menggunakan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah, serta menandai akun Instagram @kemendukbangga_bkkbn, @dithanrembkkbn dan/atau (@gatikemendukbangga.

