Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur (Jaktim) terus dilakukan penataan secara berkelanjutan, mulai dari perbaikan bangunan, infrastruktur, hingga penghijauan di sekitarnya.
“Penataan kawasan transportasi tersebut dirancang bertahap untuk memastikan seluruh aspek, mulai dari infrastruktur, ketertiban kawasan, hingga kenyamanan pengguna terminal dapat ditingkatkan secara menyeluruh,” ujar Kepala Terminal Pulo Gadung Suratman di Jakarta, melansir Antara, Rabu (26/11/2025).
Dia menyampaikan, upaya pembenahan Terminal Pulo Gadung itu dilakukan secara berkelanjutan sejak 2023.
Menurut Suratman, selama dua tahun terakhir, sudah ada tiga tahap penataan yang dilaksanakan. Tahap pertama, kata dia, fokus pada perbaikan area bekas terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang sebelumnya tidak dimanfaatkan secara optimal.
Tahapan berikutnya, menurut Suratman, menyasar penertiban puluhan bangunan liar yang berdiri di dalam kawasan terminal.
“Puluhan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air juga sudah kita tertibkan. Kemudian, saluran air telah dinormalisasi oleh Satpel Sumber Daya Air Kecamatan Pulo Gadung,” ucap dia.
Suratman menjelaskan, sejumlah bangunan tersebut selama bertahun-tahun dimanfaatkan sebagai hunian dan tempat kontrakan yang tidak memiliki izin serta mengganggu fungsi utama kawasan terminal.
Dia mengatakan penertiban itu dilakukan untuk mengembalikan fungsi ruang sesuai dengan rencana tata kawasan sekaligus mencegah terjadinya penyumbatan saluran air saat musim hujan.
“Di sisi lain, penataan juga difokuskan pada area akses publik. Salah satu langkah yang dilakukan, yakni menertibkan lapak pedagang kaki lima (PKL) liar yang sebelumnya menempati akses keluar terminal, tepatnya di dekat pos polisi,” terang Suratman.
Jalankan Program Penghijauan
Menurut Suratman, keberadaan lapak tersebut sering menimbulkan kemacetan dan mengganggu kelancaran operasional kendaraan umum.
“Sekarang, kawasan itu sudah jauh lebih baik, lebih tertib, dan nyaman bagi warga maupun penumpang yang melintas,” ucap dia.
Lebih lanjut, kata Suratman, Terminal Pulo Gadung juga menjalankan program penghijauan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Sebanyak 150 pohon telah ditanam di area terminal, di antaranya pohon alpukat, pohon matoa, pohon rambutan, pohon durian, serta pohon mangga.
“Pohon-pohon tersebut merupakan bantuan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Penghijauan ini penting untuk memberikan keteduhan, memperbaiki kualitas udara, dan memperindah kawasan terminal yang selama ini identik dengan suasana padat,” ucap dia.
Usulkan Penambahan CCTV
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kenyamanan dan keamanan, pihaknya juga mengusulkan penambahan kamera pengawas (CCTV) di beberapa titik rawan.
Menurut dia, pemasangan CCTV itu penting untuk mendukung pengawasan keamanan dan mengantisipasi potensi gangguan ketertiban masyarakat.
“Kami juga sudah mengusulkan perlunya penambahan CCTV untuk mengantisipasi ketika ada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di sini,” terang Suratman.
Penataan kawasan terminal itu dipastikan terus berlanjut hingga seluruh sarana dan prasarana terpenuhi.
Supratman pun berharap transformasi kawasan Terminal Pulo Gadung dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan lebih aman bagi masyarakat pengguna transportasi umum.










