Liputan6.com, Jakarta Musim 2024/2025 menjadi babak suram bagi Manchester United setelah menelan kekalahan pahit dari Tottenham. Laga final Liga Europa yang digelar di Bilbao itu menjadi penutup yang mengecewakan bagi Setan Merah.
Kekalahan 0-1 tersebut menambah deretan hasil negatif yang dialami United sepanjang musim. Gol tunggal Brennan Johnson pada menit ke-42 cukup untuk mengunci kemenangan Spurs sekaligus menyudahi puasa gelar mereka selama 17 tahun.
Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas hasil tersebut. Menurutnya, performa United di final tidak cukup untuk membuktikan mereka pantas menjadi juara.
Ferdinand bahkan tak segan menyebut musim United sebagai sebuah “bencana”. Ia menilai bahwa kekalahan ini mencerminkan kegagalan total di berbagai aspek sepanjang kompetisi berlangsung.
Rio Ferdinand menilai bahwa kekalahan dari Tottenham menegaskan buruknya musim Manchester United. Ia menyebut tim besutan Rubem Amorim tidak memberikan perlawanan berarti sepanjang laga final.
“Musim yang bencana, berakhir dengan catatan buruk, tetapi saya tidak berpikir Man Utd melakukan cukup banyak hal untuk pantas mendapatkannya,” kritik Ferdinand kepada TNT Sports. Komentarnya itu menyoroti minimnya kualitas yang ditampilkan United dalam pertandingan sepenting final Liga Europa.
Ferdinand juga mengkritisi kurangnya dominasi yang diperlihatkan oleh Manchester United. Ia menyatakan bahwa penjaga gawang Tottenham, Guglielmo Vicario, hanya melakukan satu penyelamatan selama 90 menit.
Pertandingan final di Bilbao menjadi kesempatan terakhir United untuk menyelamatkan musim mereka. Namun, kesempatan tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik.
Kekalahan ini juga berpotensi memengaruhi daya tarik United di bursa transfer musim panas nanti. Ferdinand bahkan menyebut hasil tersebut akan menyulitkan klub untuk merekrut pemain bintang.
Dengan performa yang tidak meyakinkan, Manchester United dinilai tidak cukup kompetitif di level Eropa. Hal ini menjadi pukulan telak, mengingat ekspektasi tinggi dari para pendukung di awal musim.