Rentetan bencana kembali menyelimuti Kabupaten Cilacap. Belum tuntas pemulihan akibat longsor sebelumnya, wilayah ini kembali diterjang banjir dan puting beliung yang melanda dua kecamatan berbeda. Sedikitnya 92 rumah warga mengalami kerusakan, sementara bantuan sosial segera disalurkan oleh Anggota Komisi XI DPR RI dari Dapil Cilacap, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra (Kaisar KKSP), melalui tim relawannya, Sobat Kaisar.
Bencana kali ini terjadi secara bertahap dan beruntun. Banjir pertama kali melanda Desa Pahonjean di Kecamatan Majenang dan Desa Sidamulya di Kecamatan Wanareja pada Sabtu, 15 November 2025. Dua hari kemudian, pada Senin, 17 November 2025, angin puting beliung menerjang Desa Madura di Kecamatan Wanareja, memperparah kondisi warga yang masih bergelut dengan genangan air.
Secara total, 92 rumah terdampak dari dua kejadian tersebut. Sebanyak 40 rumah rusak akibat puting beliung di Desa Madura, sedangkan banjir merendam 25 rumah di Pahonjean dan 27 rumah di Sidamulya.
Menghadapi situasi darurat, Tim Sobat Kaisar bergerak cepat meski harus menghadapi kendala akses. Ketua tim, Mahfudzen Adi Prabowo, menjelaskan bahwa tim baru berhasil mencapai lokasi pada Kamis malam, 20 November 2025. “Tim merapat hari Kamis pukul 18.00, karena wilayah banjir belum bisa dimasuki mobil sebelumnya,” ujarnya.
Salurkan Bantuan Paket Sembako
Setelah berhasil mencapai lokasi, Tim Sobat Kaisar langsung menyalurkan bantuan berupa satu paket sembako untuk setiap Kepala Keluarga (KK) terdampak. Bantuan disalurkan berdasarkan data dan koordinasi dengan perangkat desa.
Di lokasi banjir, kondisi masih mengkhawatirkan. Menurut keterangan Bapak Untung selaku warga Desa Sidamulya saat diwawancarai, debit air masih cukup tinggi.
“Saat ini debit air kurang lebih masih tinggi sekitar 50 cm Pak. Di beberapa jalan utama juga masih terendam Pak,” kata Bapak Untung.
Bapak Untung juga mengeluhkan buruknya sistem drainase, yang membuat air sulit surut dan meningkatkan kekhawatiran akan terbatasnya akses desa jika terjadi hujan susulan. Ia menambahkan, “Di sini banjir setiap tahun Pak, yang paling parah tahun 2002, waktu itu banjirnya sampai atap rumah.”
Meskipun demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam dua bencana ini. Korban banjir mengungsi di pos ronda dan Kantor Desa Sidamulya, sementara korban puting beliung ditampung di rumah Kepala Dusun. Sayangnya, fasilitas umum seperti jalan, sekolah, dan fasilitas air bersih juga terdampak parah.
Saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp, Kaisar KKSP mengungkapkan keprihatinan mendalam atas rentetan musibah ini:
“Iya Mas, belum habis luka kita akibat bencana longsor. Saya dapat info dari tim saya, Sobat Kaisar, ada bencana puting beliung dan banjir di dapil,” kata Kaisar.
Ia memastikan bahwa bantuan dan komunikasi akan terus berjalan. “Saya sudah infokan kepada tim di dapil untuk segera membantu mengirimkan bantuan sosial dan menggali informasi apa saja yang menjadi kebutuhan di sana. Saya juga minta kepada tim untuk tetap berkomunikasi dan aktif memberikan bantuan.”
Mengakhiri pesannya, ia mengajak semua pihak waspada. “Mohon doanya Mas, semoga Allah melindungi kita semua tidak ada lagi bencana yang terjadi. Belakangan ini cuaca sedang tidak menentu, saya berpesan tetap waspada. Adapun banjir yang terjadi di tiap tahunya saya akan komunikasikan dengan pemerintah terkait agar bencana banjir dapat segera ditangani dan tidak menjadi rutinitas di tiap tahun.”

