Balita Sukabumi Meninggal akibat Infeksi Cacing Gelang, Ahli Ingatkan Bahaya Cacingan

Diposting pada

Jakarta, 20 Agustus 2025Kasus kematian balita bernama Raya asal Sukabumi akibat infeksi cacing gelang (ascaris) parah menggemparkan publik. Raya meninggal pada 22 Juli 2025 di RSUD R Syamsudin, Sukabumi, setelah sembilan hari dirawat intensif.

Ketua Tim Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin, dr Irfanugraha Triputra, menyebut infeksi cacing yang dialami Raya sudah sangat terlambat ditangani. “Cacingnya sudah banyak sekali di pencernaan dan berukuran besar, bahkan menyebar ke paru-paru dan otak,” ujarnya.

Epidemiolog dan ahli kesehatan lingkungan, Dicky Budiman, menjelaskan cacing dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang tidak higienis, serta tanah tercemar tinja. Anak-anak paling rentan terinfeksi karena kebiasaan bermain tanpa alas kaki dan jarang mencuci tangan.

Dicky menegaskan cacingan bukan penyakit sepele. Infeksi dapat menyebabkan kekurangan gizi, stunting, anemia, hingga sumbatan usus yang berpotensi mematikan. “Dalam kasus ekstrem, jumlah cacing bisa mencapai satu kilogram dalam tubuh anak,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya penanganan medis segera bila anak terinfeksi, mulai dari pemberian obat cacing sesuai dosis hingga tindakan bedah bila terjadi komplikasi. Selain itu, perbaikan gizi, sanitasi lingkungan, dan kebiasaan mencuci tangan juga harus diperhatikan untuk mencegah kasus berulang.

“Kasus Raya jadi pengingat bahwa cacingan masih nyata mengancam anak-anak Indonesia. Ini harus dianggap serius, bukan masalah sepele,” pungkas Dicky.