Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, secara tegas meminta SPBU Shell agar tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya. Permintaan ini muncul di tengah isu kelangkaan stok BBM yang sempat terjadi di sejumlah SPBU Shell.
“Saya sudah minta mereka, agar tidak ada gerakan tambahan. Kita ingin semuanya damai, tapi juga harus mengerti bahwa mengelola negara ini ada aturan mainnya,” ujar Bahlil dikutip dari Antara, Senin (22/9/2025).
Ia yakin bahwa SPBU swasta, termasuk Shell, tidak akan mengambil langkah drastis seperti PHK.
“Saya yakin mereka juga punya hati yang baik,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bahlil juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas layanan dari Pertamina. Ia meminta Direktur Utama Pertamina, Simon, untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan. Hal ini bertujuan agar Pertamina dapat bersaing secara sehat dengan SPBU swasta lainnya.
“Saya sudah minta kepada Pak Simon (Direktur Utama Pertamina), agar memperbaiki pelayanan, memperbaiki kualitas pelayanan, dan meningkatkan mutu pelayanan. Agar betul-betul Pertamina juga bisa kompetitif dengan swasta yang lain,” jelas Bahlil.
Penyesuaian Operasional
Sebelumnya, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, telah mengonfirmasi adanya penyesuaian operasional di SPBU Shell. Penyesuaian ini dilakukan karena kesulitan memperoleh pasokan BBM, khususnya untuk jenis bensin.
“Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell, selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” kata Ingrid pada Selasa (16/9).
Penyesuaian operasional tersebut mencakup penyesuaian jam dan hari kerja, bahkan merumahkan karyawan. Langkah ini diambil setelah beberapa karyawan SPBU Shell dirumahkan akibat krisis pasokan bensin.
Meskipun demikian, Ingrid menegaskan bahwa SPBU Shell tidak tutup. Mereka tetap melayani masyarakat dengan produk yang tersedia, seperti Shell V-Power Diesel, Shell Recharge, serta layanan bengkel, Shell Select, dan produk pelumas.
Beli Stok Pertamina
Pada konferensi pers hari Jumat, Menteri Bahlil juga mengungkapkan bahwa SPBU swasta telah sepakat untuk membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina.
“Mereka setuju dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina,” ungkapnya.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, SPBU swasta mengajukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut meliputi: BBM yang dibeli harus merupakan fuel base murni yang nantinya akan dicampur di tangki SPBU masing-masing, adanya survei bersama untuk pembelian stok BBM, dan transparansi harga pembelian.