Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Bagaimana Nasib Satwa Saat Taman Margasatwa Ragunan Direvitalisasi? Ini kata Pengelola

Liputan6.com, Jakarta – Taman Margasatwa Ragunan (TMR) berencana melakukan revitalisasi lingkungan kebun binatang. Pengelola memastikan ketika kegiataan penataan itu berlangsung, dijamin tidak mengganggu satwa dan pengunjung.

“Justru itu yang kita utamakan. Jangan sampai nanti revitalisasi itu sendiri membuat satwa kita terganggu ya. Ini yang akan kita pikirkan ya, akan kita prioritaskan. Revitalisasi itu tidak akan mengganggu kenyamanan satwa, tidak mengganggu kenyamanan pengunjung juga,” tutur Humas Ragunan Wahyudi Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).

Menurut Wahyudi, nantinya pemindahan satwa dan perbaikan kawasan Ragunan akan dilakukan secara bertahap. Dengan proses revitalisasi yang tidak serentak, maka dapat lebih fokus memperhatikan detail peremajaan.

“Kalau untuk pemindahan satwa, nanti mungkin akan secara bertahap ya. Tidak langsung semua ditutup ya, ataupun semua kandang langsung direnoversi secara serentak. Nanti mungkin akan secara bertahap,” jelas dia.

Selama proses revitalisasi, katanya, satwa akan dipindahkan ke tempat lain tetapi masih di lingkungan Ragunan.

“Ya tentu saja dipindahkan masih di kawasan Ragunan untuk proses pembangunan. Jadi bukan pembangunan yang instan ya. Tidak seperti bangun rumah manusia. Satwa ini juga harus ditempatkan, disiapkan kandang pemindahan baru,” katanya.

Wahyudi mengaku belum mengetahui pasti kapan pelaksanaan revitalisasi Ragunan dimulai. Hanya saja, kemungkinan langkah tersebut dilakukan dalam waktu dekat.

“Belum tahu juga ya, nanti kita tunggu saja. Kalau untuk presentasinya, hasil-hasil master plan-nya, sepertinya tahun ini sudah akan harus jadi ya. Mudah-mudahan itu segera dilaksanakan,” ujar Wahyudi.

Konsep Revitalisasi Ada Pembagian Zona Satwa
Wahyudi memastikan, konsep revitalisasi akan membuat kebun binatang itu lebih modern. Nantinya, akan ada penataan pada zona satwa.

“Ada zona herbivor, kemudian zona karnivor, zona reptilia, aves atau burung, kemudian zona akuatik atau satwa, kemudian padang sahara, beberapa satwa-satwa yang berada di zona-zona itu nanti akan dipetakan secara jelas,” ujarnya.

Wahyudi menambahkan, perbaikan kandang juga masuk dalam rencana strategis revitalisasi. Hanya saja, proses pembenahan fasilitas satwa tidak mudah jadi kehati-hatian sangat menjadi fokus.

“Tentu saja tidak mudah ya, memperbaiki fasilitas satwa karena yang kita tata itu satwa hidup ya. Tentu saja yang mudah sekali terganggu dengan adanya suara-suara gemuruh dari pembuatan bangunan-bangunan, nah, ini kita harus hati-hati sekali,” jelas dia.

Exit mobile version