Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

Bagaimana Cara Memulai Investasi dari Nol?

Investasi saat ini sudah menjadi kebutuhan, bukan lagi sekadar pilihan. Dengan investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, atau investasi jangka panjang, kamu punya kesempatan untuk cepat kaya.

Investasi adalah kegiatan penanaman modal. Keuntungan investasi adalah mendapat return atau imbal hasil yang lebih tinggi dibanding bunga tabungan atau deposito, bahkan melebihi tingkat inflasi tahunan.

Di balik keuntungannya, terdapat risiko investasi. Risiko investasi inilah yang harus menjadi perhatian para investor, termasuk kamu investor pemula.

Risiko investasi bukannya tidak bisa dipilih. Kamu dapat memilih instrumen investasi berdasarkan profil risikomu, agar investasi berjalan dengan lancar, tenang, dan nyaman.

Memulai investasi bukan perkara mudah. Terlalu banyak godaan, kekhawatiran atau ketakutan yang menyelimuti, sehingga terkadang sulit memulai investasi.

Cara Memulai Investasi dari Nol


Cara Memulai Investasi

Berikut cara memulai investasi dari nol dengan mudah:

1. Tentukan instrumen investasi

Cara memulai investasi berikutnya adalah menentukan instrumen investasi. Ada investasi saham, investasi emas, investasi reksadana, investasi valas, investasi properti, dan instrumen investasi lainnya.

Pilih instrumen investasi berdasarkan profil risikomu. Sebagai contoh, kamu tipe investor agresif, dapat berinvestasi pada saham, reksadana saham, peer to peer lending, atau lainnya.

2. Siapkan dana investasi

Hal kedua memulai investasi adalah menyiapkan dana investasi. Tidak ada batas minimum atau maksimum dari jumlah yang ingin disiapkan.

Yang pasti investasikan dana yang kamu sanggup untuk kehilangan. Misalnya kamu tipe investor konservatif, memilih investasi reksadana pasar uang.

Maka, cara memulai investasi reksadana tersebut adalah memulainya dengan modal minim, sebesar Rp 100 ribu. Atau kamu tipe agresif, tetapi modal yang berani kamu sanggup kehilangan adalah Rp 1 juta.

Maka, cara memulai investasi saham adalah dimulai dari modal Rp 1 juta atau di bawah itu. Artinya beli satu lot saham A, satu lot saham B.

Begitu pengetahuan dan pengalaman investasi sudah berkembang, nyali investasi lebih berani, kamu bisa menambah alokasi dana investasi lebih besar agar keuntungan pun maksimal.

3. Menentukan pihak perantara

Memulai investasi biasanya perlu melalui pihak perantara, seperti investasi saham melalui perusahaan sekuritas atau pialang saham atau broker saham. Sementara investasi reksadana, pengelolaan dananya dilakukan manajer investasi (MI).

Perusahaan sekuritas dan MI ini harus kamu tentukan. Investasi P2P Lending, menentukan fintech lending atau perusahaan pinjaman online legal mana untuk disalurkan pendanaan.

Pastikan memilih perusahaan sekuritas, MI, pinjaman online legal yang terdaftar dan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun regulator terkait lainnya. Ini untuk menghindari penipuan dan kerugian investasi.

4. Ikuti aktivitas investasi secara rutin

Setelah tercatat sebagai investor, lakukan aktivitas investasi secara rutin. Misalnya trading saham online atau jual beli saham online, jual beli reksadana, dan lainnya.

Dengan aktif investasi, kamu dapat menguasai ilmu tentang investasi, seperti membaca pergerakan saham yang berguna untuk analisis teknikal, pasang jual beli saham di harga berapa, serta saham apa yang diborong asing.

5. Perbanyak sumber informasi 

Sebelum memulai investasi atau melakukan aktivitas investasi, seperti jual beli, cari tahu dulu informasi penting yang terkait. Sebagai contoh, ada aksi korporasi dari emiten tertentu sehingga mempengaruhi pergerakan IHSG.

Informasi penting ini bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber informasi, misalnya media online, sosial media, forum diskusi online, seminar, atau blog. Informasi tersebut dapat dijadikan bahan untuk melengkapi analisis kamu sehingga dapat mengambil keputusan tepat.

6. Kelola keuntungan sebaik mungkin

Salah satu tujuan investasi adalah memperoleh keuntungan yang besar. Ketika keuntungan sudah kamu dapat, putar lagi untuk investasi.

Apakah itu untuk menambah modal portofolio investasi maupun melakukan diversifikasi investasi, sehingga tidak menaruh telur di keranjang yang sama. Contoh, sudah investasi saham, diversifikasi investasi ke emas.

Jadi, kamu punya portofolio yang berisiko tinggi, serta portofolio investasi emas yang dikenal sebagai safe haven. Dengan demikian, bisa saling mengkover satu sama lain ketika menghadapi kondisi ketidakpastian.

Exit mobile version