Asap Hitam Membumbung di Hari Pertama Konklaf, Paus Baru Belum Terpilih

Diposting pada

Vatikan – Hari pertama Konklaf yang digelar di Kapel Sistina, Rabu (7/5/2025), belum menghasilkan Paus baru bagi Gereja Katolik dunia. Asap hitam yang mengepul dari cerobong Kapel menandakan belum tercapainya konsensus di antara para Kardinal pemilih.

Konklaf dimulai dengan Misa meriah Pro Eligendo Pontifice yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re (91), dihadiri seluruh Kardinal yang hadir di Vatikan. Namun hanya 133 Kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak pilih.

Romo Markus Solo Kewuta, SVD, staf Dikasteri Dialog Antaragama di Vatikan, menjelaskan bahwa Konklaf secara harfiah berarti “dalam ruangan terkunci” – menunjukkan proses pemilihan Paus yang berlangsung tertutup, hening, dan penuh doa.

Dalam tradisi sejak abad ke-15, para Kardinal membakar surat suara setelah pemungutan, dengan asap menjadi sinyal bagi umat. Asap hitam berarti belum ada Paus terpilih, sementara asap putih menandai terpilihnya pemimpin baru.

Sinyal asap ini baru mulai digunakan secara simbolik sejak abad ke-18, dan pertama kali digunakan secara resmi sebagai penanda hasil pemilihan pada tahun 1914.

Dengan keluarnya asap hitam di hari pertama ini, umat Katolik di seluruh dunia masih menanti hasil putaran selanjutnya dari Konklaf.