Apa itu TBC? Ketahui Ciri-ciri dan Gejalanya

Diposting pada

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Di Indonesia, TBC menjadi masalah kesehatan serius, menempati peringkat kedua kasus terbanyak dunia setelah India.

Penyakit ini bisa berkembang menjadi stadium parah dengan gejala yang lebih berat dan mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri TBC parah agar penderita bisa mendapatkan penanganan medis secepat mungkin.

Dikutip dari berbagai sumber, gejala TBC parah ditandai dengan beberapa ciri khas yang menunjukkan penyebaran infeksi ke organ lain. Beberapa di antaranya meliputi batuk berdarah (hemoptisis) yang persisten lebih dari tiga minggu, sesak napas berat bahkan saat istirahat, dan nyeri dada.

Selain itu, penderita juga mungkin mengalami demam tinggi dan berkepanjangan, penurunan berat badan drastis, dan keringat malam yang berlebihan. Semua gejala ini menunjukkan kondisi yang sudah cukup serius dan memerlukan penanganan segera.

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah TBC berkembang menjadi stadium parah dan meningkatkan peluang kesembuhan. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan menunda penanganan, karena TBC parah dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Pada TBC parah, gejala pernapasan jauh lebih berat daripada TBC biasa. Batuk berdarah (hemoptisis) merupakan salah satu tanda yang paling mencolok. Batuk persisten yang tidak membaik dengan pengobatan batuk biasa, disertai dahak berwarna kuning atau hijau (kadang bercampur darah), juga menjadi indikator penting. Sesak napas yang berat, bahkan saat istirahat, menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar dan mengganggu fungsi paru-paru. Hal ini bisa disebabkan oleh efusi pleura, penumpukan cairan di sekitar paru-paru yang menekan dan mengganggu pernapasan. Nyeri dada juga sering dialami penderita TBC parah.

Sesak napas yang dialami penderita TBC parah dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini membuat penderita kesulitan bernapas dan membutuhkan bantuan medis segera. Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Diagnosis TBC didasarkan pada pemeriksaan fisik, riwayat penyakit, dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada dan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit.

Gejala Sistemik

TBC parah juga ditandai dengan gejala sistemik yang berat. Demam tinggi dan berkepanjangan, penurunan berat badan drastis, dan keringat malam yang berlebihan merupakan tanda-tanda umum. Kelelahan ekstrem juga sering dialami penderita, yang disebabkan oleh melemahnya sistem imun tubuh. Sistem imun yang lemah ini dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang terasa nyeri dan menyebabkan rasa lemas.

Penurunan berat badan yang drastis merupakan tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kehilangan banyak energi dan nutrisi akibat infeksi. Penderita perlu mendapatkan perawatan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kelelahan ekstrem juga dapat menghambat aktivitas sehari-hari penderita. Kondisi ini membuat penderita merasa lelah dan lesu, sehingga sulit untuk melakukan aktivitas normal.

Penyebaran Infeksi ke Organ Lain

Salah satu ciri TBC parah adalah penyebaran infeksi ke organ lain. Infeksi dapat menyebar ke otak, menyebabkan meningitis TBC dan sakit kepala hebat yang berulang. Penyebaran ke usus dapat menyebabkan diare kronis lebih dari 4 minggu. Infeksi pada tulang menyebabkan nyeri punggung yang hebat. Yang paling berbahaya adalah penyebaran infeksi yang menyebabkan sepsis, yaitu keracunan darah yang mengancam jiwa. Sepsis ditandai dengan peradangan yang merusak organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.

TBC yang menyebar ke organ lain memerlukan penanganan yang lebih kompleks dan intensif. Pengobatan harus disesuaikan dengan organ yang terinfeksi dan kondisi pasien. Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi ke organ lain. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan.