Airbus Laporkan Laba Kuartal Pertama 2025 Melebihi Ekspektasi, Tegaskan Panduan Setahun Penuh

Diposting pada

Airbus mencatat kinerja keuangan kuartal pertama 2025 yang lebih baik dari perkiraan, menggarisbawahi ketahanan operasional perusahaan di tengah tantangan rantai pasokan yang terus berlangsung.

Pada periode yang berakhir 31 Maret 2025, Airbus mencetak pendapatan sebesar €13,5 miliar, naik 6% dibandingkan tahun lalu dan melampaui konsensus pasar sebesar €12,95 miliar. EBIT yang disesuaikan mencapai €624 juta, juga di atas perkiraan €602 juta, sementara laba per saham melonjak menjadi €1,01, jauh melampaui estimasi €0,67.

CEO Airbus Guillaume Faury menekankan kemajuan dalam peningkatan produksi dan konsistensi pada prioritas strategis perusahaan, meskipun pengiriman pesawat sempat tertunda karena hambatan pada rantai pasokan. “Profil pengiriman akan tertumpuk di belakang,” ujar Faury, merujuk pada kemungkinan percepatan pengiriman di paruh kedua tahun ini.

Airbus mengirimkan 136 pesawat komersial selama kuartal ini, sedikit turun dibandingkan 142 pesawat pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan dari divisi pesawat komersial tetap meningkat 4% menjadi €9,5 miliar, didorong oleh nilai tukar yang menguntungkan.

Airbus menegaskan kembali panduan setahun penuh untuk pengiriman 820 pesawat dan EBIT yang disesuaikan sebesar €7 miliar. Selain itu, arus kas bebas sebelum pembiayaan pelanggan membaik signifikan menjadi negatif €310 juta, dari sebelumnya negatif €1,65 miliar — sebuah indikasi peningkatan efisiensi modal kerja.

Faury juga menyampaikan bahwa Airbus terus memantau potensi dampak tarif dan tetap mendukung penguatan inisiatif pertahanan Eropa. Meski demikian, ia menilai masih terlalu dini untuk mengukur pengaruh jangka pendek dari dinamika geopolitik dan regulasi global terhadap operasi perusahaan.

Dengan hasil ini, saham Airbus (AIR) bisa menjadi perhatian bagi investor yang mencari saham pertumbuhan di sektor industri dan pertahanan, khususnya dalam konteks peningkatan belanja militer dan pergeseran rantai pasokan global.