AHY Undang Investor Tanam Modal di Proyek Besar Giant Sea Wall Pantura

Diposting pada

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengundang para investor untuk menanamkan modalnya pada proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di pantai utara Jawa (Pantura).

Menurut dia, giant sea wall merupakan proyek besar yang tak hanya mengandalkan APBN saja, namun juga membutuhkan investasi swasta.

“Kami juga tentu mengundang karena berbicara project besar ini membutuhkan investasi. Tidak hanya kita bisa bersandar pada fiskal yang kita miliki, tentunya kita mengundang investasi sebesar-besarnya tentu yang bisa menjawab berbagai tantangan di berbagai daerah tadi,” kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 9 September 2025.

Namun, AHY belum bisa berbicara soal target investasi untuk membangun giant sea wall. AHY menyebut pemerintah akan berupaya menarik investor dari dalam dan luar negeri untuk membangun proyek tersebut.

“Ada. Dalam dan luar negeri, sejumlah negara. Tentu kita sedang pertimbangkan masak-masak semuanya,” ujarnya.

Dia menjelaskan tanggul laut raksasa sangat dibutuhkan di Pantura Jawa. Hal ini untuk menyelamatkan masyarakat yang tinggal di pesisir Pantura Jawa yang kerap terancam bencana akibat penurunan permukaan tanah dan banjir rob.

“Termasuk kita ingin melindungi berbagai kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus yang juga banyak tergelar di Pantai Utara Jawa,” jelas AHY.

Prabowo Bentuk Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura Jawa

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa/Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura Jawa.

Dia menyampaikan badan baru tersebut dibentuk untuk pembangunan giant sea wall atau tanggul pantai utara Jawa yang sudah direncanakan sejak tahun 1990.

“Berkenaan dengan masalah badan karena adanya, betul-betul adanya kebutuhan terhadap beberapa hal, contoh misalnya dalam hal ini beberapa kali juga sudah disampaikan oleh Bapak Presiden dan sebetulnya itu sudah sejak tahun 90-an, rencana itu juga sudah disusun sebetulnya, yang betul berkenaan dengan pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Pantai Utara Jawa,” kata Prasetyo di Istana Negara Jakarta, Senin (25/8/2025).

Dia menuturkan bahwa setiap tahunnya terjadi penurunan muka tanah di pantai utara Jawa. Tak hanya itu, badan tersebut diperlukan karena banjir rob juga kerap melanda beberapa daerah dan tak adanya tanggul laut di pantai utara Jawa.

“Sementara kurang lebih berdasarkan data hampir kurang lebih 20 juta warga yang tinggal di pesisir pantai utara. Nah ini kan harus ada penanganan yang kemudian, karena kebutuhan itulah dibentuklah Badan Pengelolaan Pantai Utara Jawa,” ujarnya.

Dalam strukturnya, Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa diketuai oleh Laksamana TNI (Purn) Didit Herdiawan. Sementara itu, Darwin Trisna Djadawinata dan Suhajar Diantoro menjabat wakil ketua.