MOSKOW – Artem Tymofieiev, agen rahasia Ukraina, kini menjadi buruan Rusia setelah sukses menjalankan “Operasi Jaring Laba-laba” yang menghantam 41 pesawat milik Moskow, termasuk pesawat pengebom nuklir, dalam satu gelombang serangan drone pada Minggu lalu.
Operasi ini menyerang lima pangkalan udara Rusia di berbagai wilayah, termasuk Irkutsk, Murmansk, Ryazan, dan Ivanovo. Kyiv mengklaim serangan ini telah menghancurkan 34 persen armada pesawat pengebom berat Rusia dengan kerugian mencapai sekitar USD 7 miliar. Video rekaman, citra satelit, dan bukti lainnya memperkuat klaim tersebut.
Serangan ini memicu kehebohan besar di Rusia dan disebut sebagai “Pearl Harbor Rusia” oleh pakar Barat dan blogger militer pro-Rusia. Presiden Vladimir Putin hingga kini belum memberikan respons resmi, namun analis memperkirakan Moskow bisa mempertimbangkan opsi balasan, termasuk kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
Serangan yang direncanakan selama 18 bulan ini melibatkan penggunaan pesawat nirawak (drone) canggih yang diluncurkan dari jarak jauh menggunakan kendaraan pengangkut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keberhasilan ini sebagai kemenangan besar bagi Ukraina.
Para analis memperingatkan serangan ini berpotensi meningkatkan ketegangan dan eskalasi konflik yang lebih luas antara Rusia dan Ukraina, serta melibatkan NATO. Pembicaraan damai di Istanbul pun berlanjut di tengah ketegangan yang meningkat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui serangan drone dan kerusakan yang terjadi, namun mengklaim sebagian serangan berhasil dipatahkan. Sementara para ahli geopolitik memperkirakan Moskow akan meremehkan dampak serangan untuk menghindari pengakuan kemunduran militer.
Keberhasilan operasi ini menandai pencapaian taktis terbesar Ukraina sejak 2022 dan diperkirakan akan mempersulit peluang gencatan senjata antara kedua negara. Rusia diprediksi akan melanjutkan tekanan militer melalui serangan musim panas dan serangan rudal berkelanjutan terhadap Ukraina.