Konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan emosional. Menurut American Heart Association (AHA), rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi gula tambahan hingga 17 sendok teh per hari, jauh melebihi batas yang dianjurkan, yaitu 9 sendok teh untuk pria dan 6 sendok teh untuk wanita.
Minuman bersoda, jus buah kemasan, serta makanan manis seperti kue dan es krim menjadi sumber utama gula tambahan. Bahkan makanan yang tampak sehat pun kerap mengandung kadar gula tinggi, sehingga penting untuk membaca label nutrisi secara cermat.
Ahli diet Amy Goodson mengingatkan adanya beberapa tanda tubuh kelebihan gula yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Mood Naik Turun – Fluktuasi gula darah dapat menyebabkan perubahan suasana hati secara drastis.
- Berat Badan Naik – Kalori kosong dari gula mudah menyebabkan kenaikan berat badan.
- Jerawat – Gula tinggi meningkatkan peradangan dan produksi minyak pada kulit.
- Lemas dan Lesu – Energi instan dari gula sering berakhir dengan rasa lemas.
- Susah Tidur – Konsumsi gula malam hari mengganggu siklus tidur dan produksi melatonin.
- Mudah Lapar – Gula mempengaruhi hormon nafsu makan sehingga membuat tubuh sulit kenyang.
- Cepat Marah – Lonjakan dan penurunan gula darah memicu mudah tersinggung.
Goodson menyarankan agar jika merasakan tanda-tanda tersebut, segera kurangi konsumsi gula tambahan dan fokus pada pola makan seimbang yang kaya serat, protein, dan lemak sehat demi menjaga kesehatan tubuh dan emosional.