Jakarta Bukan hanya menabung, mengelola keuangan agar menjadi bekal di hari tua juga bisa dengan investasi. Sebab, tidak ada yang tahu bagaimana yang terjadi di masa depan.
Banyak jenis investasi yang bisa digunakan seperti deposito, emas, reksa dana, saham, properti, hingga yang sedang tren crypto. Memang tidak mudah untuk berinvestasi, sahabat Fimela pun harus banyak belajar invetasi apa yang cocok dengan keadaan uangmu.
Untuk mendalami mengenai invetasi, Lo Kheng Hong yang sudah sangat dikenal sebagai Warren Buffett Indonesia akan memberikan tips mudahnya.
Lo Kheng Hong sendiri telah malang melintang di dunia investasi dan mengecap asam garam 32 tahun dalam investasi pasar modal.
“Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar,” kata Lo Kheng Hong melansir liputan6.com.
Berikut ini beberapa tips yang diberikan Lo Kheng Hong, melansir liputan6.com.
1. Rajin membaca laporan keuangan
Hal pertama yang bisa dilakukan ialah rajinlah membaca laporan keuangan. Menurutnya, tidak ada alasan investor atau trader tak membaca laporan keuangan.
Kunci kesuksesan untuk memilih emiten itu ada pada laporan keuangan. Investor bisa mulai membaca laporan keuangan, seperti berapa laba, penjualan, modalnya berapa, berapa utangnya, utangnya lancar atau macet.
2. Sabar
Investasi bukanlah hal yang instan melihat keuntungan, maka sabar menjadi hal yang penting untuk hasil yang terbaik. Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi.
Bukannya untung tapi malah rugi, karena memulainya dengan cara yang salah yakni: membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu.
3. Beli saham yang bidang usahanya baik
Pintar melihat situasi dengan membeli saham dibidang usaha yang baik. Lo Kheng Hong mengatakan memilih emiten sebenarnya tidak sulit, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi.
“Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil,” ujarnya.
4. Perusahaan yang menguntungkan
Tentu pilihlan perusahaan yang menguntungkan. Lo mengatakan, anti membeli perusahaan yang rugi. Karena dirinya selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang buatnya. Sehingga ia sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian.
Advertisement
5. Track record pimpinan perusahaan yang baik
Terakhir, jangan malah untuk mencari seluk beluk perusahaan. Sebab, Lo mengatakan setiap menentukan saham yang hendak dibeli, selalu cari tahu pimpinan perusahaan itu seperti Direksi dan Komisaris.