New York, 30 Juli 2025 — Upaya internasional untuk menghidupkan kembali solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina mendapatkan momentum baru, setelah Prancis dan 14 negara Barat lainnya menyerukan pengakuan global terhadap Negara Palestina.
Seruan ini disampaikan dalam pernyataan bersama para menteri luar negeri usai konferensi penting di New York, Selasa (29/7/2025) malam, yang diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot menegaskan bahwa negaranya, bersama sejumlah negara lain, siap mengakui kedaulatan Palestina dan mengundang negara-negara lain untuk mengikuti langkah tersebut. Prancis juga menegaskan akan secara resmi mengakui Palestina pada bulan September, sebuah komitmen yang sebelumnya telah diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron.
Langkah serupa juga akan diambil oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, kecuali jika Israel melakukan “langkah substantif,” termasuk menyetujui gencatan senjata permanen di Gaza.
Dalam pernyataan bersama tersebut, 15 negara — termasuk Spanyol, Norwegia, dan Finlandia — menegaskan dukungan tak tergoyahkan mereka terhadap visi dua negara, yakni berdirinya Negara Palestina yang hidup damai berdampingan dengan Israel.
Sembilan dari lima belas negara penandatangan, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru, menyatakan keterbukaan untuk mengakui Palestina dalam waktu dekat.
Konferensi juga membahas situasi di Gaza, di mana 17 negara, Uni Eropa, dan Liga Arab menyerukan Hamas untuk melucuti senjata dan mengakhiri pemerintahannya di wilayah tersebut guna mengakhiri konflik yang telah menimbulkan kehancuran luas.
Saat ini, 147 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina, yang berstatus non-member observer state di PBB sejak 2012.