Pemerataan layanan pendidikan anak usia dini di Kutai Kartanegara (Kukar) masih menghadapi tantangan besar.
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar mencatat, sekitar 10 ribu anak usia PAUD belum terdaftar di lembaga pendidikan formal. Kondisi itu mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat sinkronisasi data dan meningkatkan kualitas guru PAUD, agar setiap anak mendapat kesempatan belajar yang sama sejak dini.
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyatukan data antara Disdukcapil dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk memastikan keakuratan jumlah anak yang belum terfasilitasi pendidikan usia dini.
“Dari data tersebut terlihat mana anak usia PAUD yang sudah bersekolah, dan mana yang belum. Nah, sekitar 10 ribu anak inilah yang sedang kami dorong agar bisa segera masuk PAUD,” ujar Pujianto, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, data yang valid menjadi dasar penting dalam perencanaan program agar setiap anak usia dini dapat terlayani secara merata.
Pujianto mengakui, persoalan tidak hanya berhenti pada data. Di lapangan, masih ditemukan orang tua yang menganggap PAUD belum menjadi kebutuhan penting bagi anak. Padahal, menurutnya, pendidikan anak usia dini berperan besar dalam membentuk kesiapan kognitif, emosional, dan sosial ketika anak memasuki jenjang SD.
“Padahal, PAUD punya nilai lebih. Anak yang pernah ikut PAUD jauh lebih siap saat masuk SD, baik dari sisi kognitif maupun sosial,” jelasnya.
Karena itu, edukasi literasi pendidikan kepada orang tua menjadi perhatian Disdikbud agar kesadaran mengenai pentingnya PAUD meningkat.
Peningkatan Kompetensi Guru Lewat Beasiswa Kukar Idaman Terbaik
Upaya lainnya adalah fokus pada peningkatan kompetensi guru, terutama dalam penyetaraan pendidikan menjadi Strata 1 (S1). Langkah ini juga akan dilanjutkan dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui beasiswa Kukar Idaman Terbaik.
“Melalui beasiswa Kukar Idaman Terbaik, guru-guru PAUD akan difasilitasi untuk mengikuti PPG. Setelah itu, mereka akan memiliki sertifikasi profesi sebagai syarat resmi menjadi tenaga pendidik yang kompeten,” terang Pujianto.
Selain sertifikasi, pelatihan tematik terus dilakukan agar guru mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, dan sesuai karakter anak usia dini.
Sinergi Data dan SDM Kunci Pemerataan Layanan PAUD
Disdikbud menegaskan bahwa pembenahan data dan peningkatan kapasitas pendidik harus berjalan seiring. Data yang akurat membantu pemerintah memastikan setiap anak dijangkau layanan pendidikan, sementara guru yang profesional memastikan pengalaman belajar yang berkualitas.
“Kalau data kuat dan gurunya siap, layanan PAUD kita akan jauh lebih efektif. Harapannya, tak ada lagi anak di Kukar yang tertinggal dari pendidikan usia dini,” pungkas Pujianto.



