Site icon Info Bet Gratis – Main Zeus Gacor

1 Korban Ledakan di Pamulang Meninggal Dunia, 2 Lainnya Masih Dirawat ICU

Seorang warga bernama Agus, pemilik rumah yang menjadi sumber ledakan di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), meninggal dunia di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta, pada Jumat, 19 September 2025 malam.

Kabar duka tersebut dibenarkan Ketua RT setempat, Masturo, saat dikonfirmasi. “Iya betul, pada tadi malam, sekitar jam 10.30 malam,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

Masturo mengatakan, pihak keluarga menginginkan jenazah Agus dikebumikan di kampung halaman di Ujung Genteng Sukabumi, Jawa Barat.

“Itu karena ibunya yang minta, karena almarhum ini anak satu-satunya, anak tunggal. Jadi minta dimakamkan di kampung saja, jadi kami juga ikut mengantar,” kata Masturo.

Akibat ledakan tersebut, Agus mengalami luka bakar berat hingga 100 persen di seluruh tubuhnya. Agus sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Hermina. Namun, karena keterbatasan fasilitas, Agus kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Tarakan.

Sementara dua korban lainnya, yakni Istri dan anak Agus kini masih dirawat di ICU.

“Istri dan anaknya masih di ICU, masih mendapat perawatan,” ujarnya.

Rumah Terdampak Ledakan di Pamulang Mulai Diperbaiki

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel), mulai melakukan perbaikan dan renovasi terhadap rumah milik korban ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang yang terjadi pada Jumat 12 September 2025 lalu.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel Aries Kurniawan mengatakan, pihaknya telah mencatat rumah rusak yang mesti diperbaiki akibat terdampak ledakan dan perbaikan akan didahulukan bagi rumah rusak ringan.

“Untuk kategori ringan, Insya Allah minggu ini sudah mulai dikerjakan,” kata Aries, seperti dikutip dari Antara.

Tim Disperkimta Kota Tangsel, kata dia, sudah mendata sebanyak 20 rumah rusak terdampak ledakan di RT 003 RW 001, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang. Rinciannya, empat rumah masuk kategori rusak berat, tiga rumah rusak sedang, 12 rumah rusak ringan, dan satu rumah masuk kategori tidak layak huni.

Asal Anggaran

Ia menjelaskan perbaikan untuk rumah dengan kerusakan ringan anggarannya berasal dari bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tangsel. Sementara rumah yang masuk kategori rusak berat dan sedang akan dibangun kembali menggunakan APBD Kota Tangsel.

“Sedangkan untuk rusak berat dan sedang, kami masih menyusun desain gambar dan RAB (Rencana Anggaran Belanja) serta memastikan kondisi lapangan, karena saat ini masih ada proses pembersihan puing,” terangnya.

Dia memastikan untuk proses perbaikan rumah rusak sedang dan berat diperkirakan memerlukan waktu sekitar dua bulan. Perbaikan rumah ini rencananya dilakukan melalui Program Bedah Rumah yang akan dianggarkan dari APBD Kota Tangsel 2025.

Bersihkan Puing-puing Rumah

“Dikerahkan sebanyak 35 pekerja untuk membantu membersihkan puing di 20 rumah terdampak. Fokus kami pertama membantu warga membersihkan puing agar proses pembangunan bisa segera berjalan. Kami maksimalkan tenaga di lapangan untuk mempercepat pemulihan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Tangsel, Mohamad Subhan menambahkan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Disperkimta untuk menggarap perbaikan rumah korban ledakan.

“Agar para korban bisa kembali menempati rumah mereka dengan layak,” kata dia.

Exit mobile version